Selasa, 7 Oktober 2025

Maradona Meninggal Dunia

Polisi Argentina Selidiki Penyebab Kematian Maradona, Geledah Rumah Dokter Pribadi

Pihak kepolisian Argentina menggeledah rumah dan kantor dokter Diego Maradona, Dr Leopoldo Luque terkait kematian sang legenda sepak bola.

Editor: Gigih
kompas.com
Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona, saat hendak memberikan laporan medis tentang operasi otak yang dijalani Maradona di Olivos, Buenos Aires, 6 November 2020.(AFP/EMILIANO LASALVIA) 

"Petugas medis pertama yang ada di tempat melanjutkan upaya membangunkan Maradona bersama seorang ahli bedah yang tinggal di dekat kediamannya."

"Mereka menggunakan adrenalin dan atropin yang merupakan resep obat untuk mengobati gejala detak jantung rendah."

Akan tetapi, upaya itu tidak berhasil, nyawa Maradona tak tertolong.

Baca juga: Selebrasi Hormati Maradona Lionel Messi Dihukum Kartu Kuning, Barcelona Minta LaLiga Menghapusnya

Diego Maradona saat berseragam Napoli.
Diego Maradona saat berseragam Napoli. (Twitter/@en_sscnapoli)

Museum Maradona di Napoli Kenang sang Legenda Sepak Bola

Secara terpisah, Museum Diego Maradona di Napoli, Italia dipenuhi dengan memorabilia sang legenda sepak bola asal Argentina.

Koresponden France24, Mark Owen melaporkan, museum memberikan penghormatan terakhir untuk Maradona.

Bagi penggemar Diego Maradona, museum di jalan belakang Napoli adalah tempat yang harus dikunjungi.

Museum itu menyimpan foto-foto legenda sepak bola, sertifikat, dan jaket pelatihan Maradona dari tahun 1989.

Baca juga: Jersey Gol Tangan Tuhan Maradona Dijual dengan Harga Minimal Rp 19 Miliar

Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona yang sangat terkenal dan ikonik, dicetak pada partai Perempatfinal Argentina vs Inggris di Piala Dunia Meksiko 1986. Jersey yang dipakai Maradona, dimiliki pemain Inggris Steve Hodge, yang bertukar jersey saat itu dengan Maradona, kini harganya melambung tinggi setelah kematian Maradona. Diperkirakan harga minimal jersey ini sebesar 1 juta poundsterling (Rp 19 miliar).
Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona yang sangat terkenal dan ikonik, dicetak pada partai Perempatfinal Argentina vs Inggris di Piala Dunia Meksiko 1986. Jersey yang dipakai Maradona, dimiliki pemain Inggris Steve Hodge, yang bertukar jersey saat itu dengan Maradona, kini harganya melambung tinggi setelah kematian Maradona. Diperkirakan harga minimal jersey ini sebesar 1 juta poundsterling (Rp 19 miliar). (BOB THOMAS/GETTY IMAGES VIA DAILY STAR)

Pendiri museum, Massimo Vignati, yang ayahnya adalah kepala staf lapangan dan ruang ganti di stadion San Paolo Napoli buka suara terkait acara ini.

"Ini semua adalah suvenir yang dia berikan kepada keluarga saya," katanya.

"Kehilangan Maradona bagiku seperti kehilangan ayah, ibu dan anak," ungkapnya.

Vignati mengatakan, Diego Maradona adalah juara yang lebih besar di luar lapangan.

"Dia adalah orang yang murah hati dengan hati yang besar, rendah hati, dengan kerendahan hati," ucapnya.

"Itulah mengapa Diego tidak akan pernah mati. Tubuhnya sudah mati tapi jiwanya tetap hidup," kenangnya.

Kunjungan ke museum Napoli gratis tetapi sumbangan disalurkan untuk membantu anak-anak setempat.

Baca juga: Isi Percakapan di Panggilan Telepon Darurat Jelang Kematian Diego Maradona

Baca juga: Diego Maradona Disebut Mati Miskin oleh Orang Terdekatnya, Hanya ada Rp 1,4 Milyar di Rekening

Diego Maradona ketika masih bermain untuk Napoli.
Diego Maradona ketika masih bermain untuk Napoli. (Dok. Goal)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved