Pameran Lingkungan Hidup Jepang Eco Prom Dimulai Rabu Ini Pertama Kali Online
Pameran lingkungan hidup Jepang untuk mempelajari bersama mengenai keramahan lingkungan yang dijaga Jepang
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pameran lingkungan hidup Jepang untuk mempelajari bersama mengenai keramahan lingkungan yang dijaga Jepang dilakukan mulai Rabu ini (25/11/2020), pertama kali dilakukan online.
Salah satu peserta dan pendukung kuat acara tersebut yang telah mengikutinya selama 8 kali itu yaitu APP Japan, anak usaha Sinar Mas Group yang ikut berpartisipasi sejak tahun 2013.
"Pameran lingkungan hidup ini baru pertama kali diselenggarakan lewat internet sebagai antisipasi pandemi Corona," papar Tan Ui Sian, Representative Director APP Japan khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (25/11/2020).
Belajar Ramah Lingkungan Online (eco-pro.com) dengan keuntungan belajar bersama orang tua dan anak-anak melalui internet.
Salah satu kategori pameran ada Eco Study Room, bermain bersama anak dan orang tua. Nikkei ikut pula di dalam kategori tersebut bersama perusahaan Jepang lain misalnya Kansei Kogyo, JFE Group, Komite Penghubung Grup Promosi 3R / Dewan Promosi 3R Botol Kaca / Dewan Promosi Daur Ulang Botol PET / Wadah Kertas dan Dewan Promosi Daur Ulang Kemasan / Wadah dan Kemasan Plastik Dewan Promosi Daur Ulang / Asosiasi Daur Ulang Kaleng Baja / Asosiasi Daur Ulang Kaleng Aluminium / Dewan Daur Ulang Wadah Kertas Minuman / Dewan Daur Ulang Karton, Seigakuin, Asosiasi Panas Bumi Jepang / Petroleum Gas Alam / Organisasi Sumber Daya Mineral Logam, Lion, dan YKK AP.
Aktivitas lingkungan hidup APP Jepang (anak perusahaan Sinar Mas Group yang ada di Jepang ini) memang patut diacungi jempol untuk soal lingkungan hidup dan sosialisasinya di Jepang ke berbagai perusahaan Jepang.
"APP Japan juga membagikan kepada masyarakat buletin internal APP Kankyo Shimbun secara teratur untuk update pelanggan dan semua pemangku kepentingan mengenai perkembangan baru untuk kegiatan lingkungan/sustainability initiatives APP," tambahnya.
Kankyo dalam bahasa Jepang berarti lingkungan hidup dan Shimbun berarti koran.
Mulai tahun lalu, APP Jepang bekerja sama dengan Yayasan Belantara telah berhasil mengajak pemakai kertas fotokopi di Jepang, dari produksi APP Indonesia, dengan menyisihkan sebagian nilai penjualan untuk disalurkan melalui Yayasan Belantara dalam kegiatan restorasi hutan di Indonesia.
"Proyek tersebut sekarang difokuskan untuk restorasi hutan di kawasan lindung Giam Siak Kecil, Riau," tekannya lagi.
Program restorasi hutan dapat dilakukan secara lintas negara, dan memberikan sumbangan positif dalam mendukung program SDG (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang dicanangkan oleh PBB, terutama berkaitan dengan SDG No. 13 mengenai Climate Change.
Pameran lingkungan hidup di dalam SDG Week Japan ini berlangsung sampai dengan 28 November 2020.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) atau Global Goals adalah kumpulan dari 17 tujuan yang saling terkait yang dirancang untuk menjadi cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk semua.
SDGs ditetapkan pada 2015 oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dimaksudkan untuk dicapai pada tahun 2030.
Mereka dimasukkan ke dalam Resolusi PBB yang disebut Agenda 2030 atau yang dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Agenda 2030.
17 SDGs tersebut adalah: (1) Tanpa Kemiskinan, (2) Tanpa Kelaparan, (3) Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, (4) Pendidikan Berkualitas, (5) Kesetaraan Gender, (6) Air Bersih dan Sanitasi, (7) Energi Bersih dan Terjangkau, (8) Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur, (10) Mengurangi Ketimpangan, (11) Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, (13) Aksi Iklim , (14) Kehidupan Di Bawah Air, (15) Kehidupan Di Darat, (16) Perdamaian, Keadilan, dan Lembaga yang Kuat, (17) Kemitraan untuk Tujuan.
Meskipun tujuannya luas dan saling bergantung, dua tahun kemudian (6 Juli 2017) SDG dibuat lebih "dapat ditindaklanjuti" oleh Resolusi PBB yang diadopsi oleh Majelis Umum.
Resolusi tersebut mengidentifikasi target spesifik untuk setiap tujuan, bersama dengan indikator yang digunakan untuk mengukur kemajuan menuju setiap target.
Tahun yang ingin dicapai target tersebut biasanya antara tahun 2020 dan 2030.
Untuk beberapa target, tidak ada tanggal akhir yang diberikan.
Untuk memfasilitasi pemantauan, berbagai alat tersedia untuk melacak dan memvisualisasikan kemajuan menuju tujuan. Semua bermaksud untuk membuat data lebih tersedia dan lebih mudah dipahami.
Misalnya, publikasi online SDG-Tracker, diluncurkan pada Juni 2018, menyajikan data yang tersedia di semua indikator.
SDG memperhatikan berbagai masalah lintas sektor, seperti kesetaraan gender, pendidikan, dan budaya di semua SDG. Ada dampak dan implikasi serius dari pandemi COVID-19 pada 17 SDGs pada tahun 2020.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: [email protected]