Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Vladimir Putin Ungkap Belum Siap Akui Joe Biden sebagai Presiden AS
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia belum siap mengakui Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia belum siap mengakui Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.
Putin juga juga mengaku belum siap bekerja dengan peipin AS mana pun.
"Kami bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan rakyat Amerika," ungkap Putin di TV pemerintah Rusia, Minggu (22/11/2020), yang Tribunnews kutip dari Times of India.
"Kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh pihak lawan atau setelah hasilnya dikonfirasi dengan cara yang sah dan legal," papar Putin.
Baca juga: Siap Kerjasama dengan Siapapun Presiden AS, Tapi Putin Belum Ucapkan Selamat ke Joe Biden
Baca juga: Presiden Terpilih AS Biden Bakal Umumkan Kabinet Tahap Pertama pada Selasa Besok

Komentar Putin ini disebut yang paling rinci sejak pemilihan presiden AS 3 November 2020 kemarin.
Pada Pilpres AS 2016 lalu, Rusia dituduh badan intelijen AS melakukan intervensi untuk membantu Trup terpilih.
Rusia disebut 'waspada' atas kemenangan Biden dan khawatir akan peningkatan tekanan sanksi dan bentrokan mengenai hak asasi manusia.
Putin menggambarkan keputusan Kremlin untuk tidak memberi selamat kepada Biden sebagai "formalitas" tanpa motif tersembunyi.
Ketika ditanya apakah langkah itu dapat merusak hubungan AS-Rusia, dia berkata: "tidak ada yang dirugikan, mereka sudah hancur."
Baca juga: Twitter Akan Serahkan Akun @POTUS kepada Joe Biden di Hari Pelantikan, Bahkan Jika Trump Tak Setuju
Baca juga: Hakim Tolak Tiga Gugatan Kubu Trump untuk Hentikan Jalan Joe Biden Menuju Presiden AS
Daftar Pemimpin Dunia yang Belum Ucapkan Selamat kepada Biden
Para pemimpin dunia yang merupakan sekutu besar AS di Eropa, Asia dan Timur Tengah berbondong-bondong mengucapkan selamat kepada Joe Biden.
Tetapi, beberapa pemimpin dunia sampai saat ini masih bungkam atas kemenangan Joe Biden.
Mereka di antaranya Rusia, Brasil, Meksiko, Slovenia hingga Korea Utara.
Sepertinya, lima pemimpin negara tersebut lebih berhati-hati dan menahan ucapan selamat mereka.
Sebagian pemimpin mengaku, memilih menunggu dan mengikuti kebiasaan yang biasa.
Baca juga: Seperti Dihalang-halangi, Joe Biden Tegur Trump karena Tak Mau Kerja Sama dalam Vaksin Covid-19
Dilansir Tribunnews dari dw.com, berikut ini daftar pemimpin dunia yang belum mengucapkan selamat kepada Joe Biden:
1. Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, dia akan menjadi pemimpin pertama di dunia yang memberi selamat kepada Donald Trump.
Tapi, Bolsonaro sampai saat ini masih bungkam karena ternyata yang menang Pilpres AS 2020 adalah Joe Biden.
"Saya pikir Presiden (Jair Bolsonaro) tengah menunggu kecuragan suara ini diselesaikan," ungkap Wakil Presiden Hamilton Mourao kepada wartawan.
Bolsonaro kabarnya, akan memberikan selamat kepada Joe Biden "pada waktu yang tepat" sembari mengamati apa yang terjadi pada tuntutan hukum Donald Trump.

Baca juga: Paus Fransiskus Ucapkan Selamat pada Joe Biden, Presiden Katolik Kedua dalam Sejarah AS
2. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengulangi sikapnya sebelumnya..
Lopez Obrado&;mengatakan, dia mengaku akan mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres AS setelah sengketa hukum diselesaikan.
"Bagaimana seorang Presiden Meksiko menjadi hakim dan berkata 'Kandidat ini menang'?," tanya Lopez Obrado dalam konferensi pers.
Dia secara singkat menyebut Biden sebagai "kemungkinan presiden terpilih", sebelum menekankan Meksiko tidak memihak.
Baca juga: Trump Gagal Move On, Ini Sederet Politisi Partai Republik yang Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

3. Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un
Hingga saat ini belum ada tanggapan atas hasil kemenangan Joe Biden dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un.
Pada Senin (9/11/2020), media pemerintah Korea Utara dilaporkan masih bungkam tentang Pilpres AS.
Sebelumnya, pada Pilpres AS 2016, Pyongyang tidak menyinggung soal kemenangan Donald Trump hingga dua hari setelah hari pemilihan.
Di masa lalu, Kim Jong Un pernah menyebut Biden "orang bodoh dengan IQ rendah".
Sementara itu, Joe Biden menggambarkan Kim Jong Un sebagai "preman".
Baca juga: Seteru Amerika, China Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden
4. Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa
Pemimpin Partai Demokrat Slovenia yang dikenal sebagai anti-imigrasi sayap kanan,secara prematur memuji Donald Trump sebagai pemenang pemilihan jauh sebelum penghitungan suara hampir selesai.
Saat ini, Janez Jansa belum memberi selamat kepada Biden.
Jansa mengulangi tuduhan kecurangan pemilih yang dilakukan oleh Partai Demokrat.
Dia telah mengunggah cuitan di Twitter yang menegaskan, bagaimana pun, Slovenia mengharapkan "hubungan persahabatan" dengan Washington.
Baca juga: Anggota DPR Ingatkan Joe Biden Tidak Politisasi Masalah HAM di Papua

China mengakui kemenangan setelah penundaan seminggu
Secara terpisah, China yang sempat bungkam telah mengakui kemenangan Joe Biden pada Jumat (13/11/2020).
China memberi selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya, hampir seminggu setelah dia dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS 2020.
"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.
Wenbin menambahkan, hasil Pilpres AS 2020 akan dikonfirmasi sesuai aturan hukum dan prosedur Amerika.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)