Senin, 6 Oktober 2025

Produsen Chip Qualcomm Dapat Lampu Hijau Pasok Produk 4G ke Huawei, Bukan 5G

Qualcomm telah memperoleh lisensi yang diperlukan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjual chip 4G ke Huawei.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
BBC
Qualcomm telah memperoleh lisensi yang diperlukan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjual chip 4G ke Huawei. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Qualcomm menyampaikan informasi bahwa mereka telah memperoleh lisensi yang diperlukan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjual chip 4G ke raksasa teknologi asal China, Huawei.

Sebelumnya, Qualcomm memang dilarang menjual stok chipnya ke Huawei karena AS tengah memperketat cengkeramannya pada perusahaan telekomunikasi itu.

Baca juga: Pemerintah AS Izinkan Qualcomm Jual Chipset ke Huawei

Menurut Juru bicara Qualcomm, pemasok chip menerima lisensi untuk sejumlah produk, termasuk beberapa produk 4G.

Perusahaan memang tidak merinci item apa saja yang dapat dikirimkan ke raksasa teknologi tersebut, namun mereka mencatat bahwa lisensi itu mencakup beberapa perangkat seluler.

Qualcomm mengajukan izin untuk terus berbisnis dengan Huawei pada awal tahun ini.

Langkah ini dilakukan saat Qualcomm menjadi sasaran kebijakan pembatasan baru AS yang melarang perusahaan itu menjual produk yang dibuat dengan teknologi AS ke Huawei.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (16/11/2020), laporan awal media menunjukkan bahwa Qualcomm dapat melanjutkan pasokan chip 5G ke perusahaan China tersebut.

Namun pernyataan baru-baru ini menunjukkan bahwa pasokan itu hanya akan terbatas pada produk 4G, bukan 5G.

Pemerintah AS sebelumnya menegaskan bahwa produk yang tidak terkait dengan bisnis 5G Huawei akan lebih mungkin mendapatkan persetujuan.

Qualcomm mengatakan, beberapa aplikasinya saat ini masih menunggu persetujuan, sementara pemasok lain juga menunggu pemerintah AS untuk mengizinkan mereka melanjutkan pengiriman ke Huawei.

Beberapa perusahaan juga telah mendapatkan izin untuk pasokan jenis produk tertentu, diantaranya Intel, Sony dan Samsung.

Perlu diketahui, Huawei telah masuk dalam daftar hitam perdagangan AS, yang secara resmi dikenal sebagai Daftar Entitas.

Ini diberlakukan sejak tahun lalu, saat AS dan China mengalami puncak perang dagang.

Larangan itu secara efektif melarang bisnis AS, termasuk perusahaan seperti Qualcomm, untuk berbisnis dengan perusahaan teknologi China itu, kecuali jika pemerintah AS memberikan pengecualian.

Sejak saat itu, AS hanya memperketat tekanannya pada entitas China, dan memerintahkan semua perusahaan yang menggunakan teknologi AS untuk berhenti menjual semikonduktor ke Huawei.

Larangan tersebut tentu saja mempengaruhi sikap Huawei yang berpotensi mendesain chipnya sendiri.

Huawei sebelumnya mengatakan bahwa mereka kehabisan chip prosesor untuk membuat smartphone dan tidak lagi dapat memproduksi chip Kirin kelas atas karena pemberlakuan sanksi AS ini.

Sementara itu, para analis mengatakan bahwa pasokan yang diperbaharui dapat memfasilitasi pemulihan untuk bisnis smartphone perusahaan teknologi China tersebut.

Namun, lisensi yang diberikan AS mungkin hanya memiliki 'dampak terbatas'.

Seperti yang disampaikan Analis Bernstein Stacy Rasgon.

"Pelonggaran sanksi hanya berlaku untuk sektor non-5G, di tengah meningkatnya minat pelanggan pada perangkat yang mendukung jaringan generasi berikutnya," kata Rasgon.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved