Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Donald Trump Serang Fox News: Mereka Melupakan 'Angsa Emas'

Donald Trump baru saja menyampaikan 'kekesalannya' melalui cuitan pribadinya di Twitter yang mengecam Fox News.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
MANDEL NGAN / AFP
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja menyampaikan 'kekesalannya' melalui cuitan pribadinya di Twitter yang mengecam Fox News.

Ia mengatakan, jaringan tersebut telah melupakan apa dan siapa yang membuat mereka sukses dan berada di posisi sekarang.

Baca juga: 6 Tuntutan Hukum yang akan Dihadapi Trump setelah Tinggalkan Gedung Putih dalam 70 Hari

"Mereka melupakan 'Angsa Emas'," cuit Trump dalam akun Twitternya yang diposting pada hari Kamis waktu setempat.

Pernyataan yang menunjukkan kekesalan itu diposting setelah ia me-retweet beberapa komentar dari para pendukungnya.

Baca juga: Trump Gagal Move On, Ini Sederet Politisi Partai Republik yang Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (13/11/2020), banyak diantaranya menyatakan bahwa mereka akan lebih mengandalkan saluran kabel sayap kanan dan situs web Newsmax.

Pada Kamis malam, muncul berita utama di Newsmax.com yang berjudul 'Senator Ted Cruz mengatakan kepada Newsmax TV: Media Tidak Bisa Memutuskan Siapa Presidennya'.

Diantara cuitan yang di-retweet Trump, ada seorang pengguna yang mengatakan 'Terserah, Left Fox (News) 4 NewsMaxxxxx'.

Perlu diketahui, Fox merupakan salah satu organisasi berita pertama yang menyebut negara bagian Arizona dimenangkan pesaing Trump, yakni kandidat dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden.

Bahkan Fox juga telah memperingatkan pembacanya, bahwa klaim kemenangan Trump adalah hal yang keliru.

Pada Senin malam, pembawa acara Fox Neil Cavuto tiba-tiba memotong tayangan acara kampanye yang diadakan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany di markas Komite Nasional Republik.

Ini dilakukan saat McEnany mengatakan bahwa tim kampanye Trump 'ingin setiap suara dihitung secara jujur'.

Trump pada hari Senin lalu menyampaikan klaim tanpa bukti bahwa 'rating jaringan media itu telah benar-benar anjlok'.

Sebaliknya, 'pelukan hangat' Trump terhadap Newsmax telah diterjemahkan ke dalam peningkatan rating, dengan klaim lonjakan penonton menjadi 800.000 orang pada acara prime time dari rata-rata 65.000 orang pada acara prime time pekan ini.

Menurut data Nielsen yang dikutip The New York Times, aplikasi NewsMax menjadi aplikasi paling populer ke-4 di Apple App Store pada Kamis kemarin.

Terkait hasil electorak college, hingga saat ini, Trump pun masih menolak untuk mengakui kekalahannya dalam Pemilihan Presiden AS dari pesaingnya yang disebut sebagai Presiden Terpilih versi suara elektoral, Joe Biden.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved