Kamis, 2 Oktober 2025

Pasar Saham AS Diperkirakan Terkoreksi Jika Biden Terapkan Lockdown Ketat

Penguncian ekonomi akibat pendemi berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi dan berpotensi mendorong pasar saham terkoreksi

Editor: Eko Sutriyanto
GOK NEWS
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dianggap lebih pro kesehatan, sehingga berpotensi mendorong terjadinya lockdown yang ketat di AS untuk mengatasi pandemi corona atau Covid-19.

Pengamat pasar modal Hans Kwee memperkirakan pasar saham AS terkoreksi jika Biden benar menerapkan lockdown ketat.

"Penguncian ekonomi akibat pendemi berpotensi menurunkan aktivitas ekonomi dan berpotensi mendorong pasar saham terkoreksi," ujarnya, Minggu (8/11/2020).

Menurut Hans, kenaikan kasus Covid 19 di berbagai negara memang menjadi perhatian pelaku pasar beberapa pekan terakhir.

Baca juga: CEO Apple Dituntut Pemegang Saham Akibat Penjualan iPhone di China

Baca juga: Didorong Pilpres AS, IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham dari Analis

Baca juga: 7 Rekomendasi Tayangan Horor dan Thriller yang Menegangkan di Viu, Black hingga Strangers From Hell

Bahkan peningkatan kasus telah memaksa beberapa negara juga melakukan penguncian kembali dan cenderung menghalangi tren pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. 

"Inggris memasuki penguncian kedua untuk menekan peningkatan jumlah kasus Covid-19. Italia dan Norwegia juga memperketat pembatasan akibat naiknya kasus Covid-19," pungkas Hans.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved