Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

POPULER Internasional: Donald Trump Sebut Pemilu Curang, Marah ke Gubernur Pennsylvania

Donald Trump masih menjadi sorotan karena menganggap pilpres tahun ini curang. Ia juga marah pada gubernur Pennsylvania dan berkata akan mengawasinya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
MANDEL NGAN / AFP Twitter/@realDonaldTrump
Donald Trump sebut Joe Biden curang 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Donald Trump masih menjadi sorotan karena menganggap pilpres tahun ini curang.

Ia juga marah pada gubernur Pennsylvania dan berkata akan mengawasinya.

Di sisi lain, twit-nya tahun 2014 lalu menjadi sorotan karena Trump dianggap termakan kata-katanya sendiri.

Sementara itu, Tim kampanye Donald Trump memenangkan putusan pengadilan untuk akses memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia.

1. Donald Trump Bilang Pemilu Curang, Langsung Banjir Kritikan dari Politikus Partainya Sendiri

Anggota parlemen dari Partai Republik mengkritik Presiden Donald Trump, setelah presiden meragukan integritas pemilu pada Kamis (5/11/2020).

Dikutip dari USA Today, selama perhitungan suara Trump membuat sejumlah klaim tidak berdasar. 

Ia merasa dicurangi dan mengklaim ada pihak yang 'mencuri' suara darinya.

Selain itu, Trump juga menyebarkan klaim tak berdasar tentang penipuan pemilu dan korupsi di saat penantangnya, Joe Biden unggul jauh darinya.

"Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang. Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka dapat mencoba mencuri pemilu dari kami," kata Trump kepada wartawan di ruang rapat Gedung Putih.

Baca juga: Selama Menjabat Presiden Amerika Serikat, Ini Negara-negara yang Pernah Dikunjungi Donald Trump

Baca juga: Beberapa Stasiun TV di AS Boikot Siaran Langsung Pidato Trump Karena Berisi Hoax

Donald Trump memprotes jalannya Pemilu
Donald Trump memprotes jalannya Pemilu (Tangkap layar CNN)

Padahal, tidak ada bukti pemungutan suara ilegal atau penipuan pemilu.

Setelah pidato 17 menit itu selesai, Partai Republik langsung mengkritik tindakan Trump di media sosial.

Beberapa diantaranya mendesak agar presiden sabar selama perhitungan suara dan memohon kepada presiden untuk berhenti menyerang integritas pemilu.

Rep. Adam Kinzinger, seorang veteran Angkatan Udara, berulang kali mengkritik presiden karena serangannya terhadap proses pemilihan.

Namun, setelah pidato Trump itu, dia berkata "Ini semakin gila".

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Trump Marah ke Gubernur Pennsylvania: Kami Awasi Anda

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memperingatkan Gubernur Pennsylvania Tom Wolf bahwa ia dan para pendukungnya akan mengawasi Tom.

Berkampanye di kampung halaman Joe Biden di Scranton, Pennsylvania, Trump memberitahu Gubernur dari Partai Demokrat itu bahwa ia sedang mengawasi gerak-gerik Wolf secara cermat.

"Anda lihat apa yang terjadi di Philadelphia, kami mengawasi anda, Gubernur," kata Trump.

Baca juga: Trump: Jika Anda Menghitung Suara Sah, Saya Menang dengan Mudah

Ia pun meminta warga Pennsylvania termasuk pendukungnya untuk mengawasi apa saja yang dilakukan Wolf.

"Pastikan gubernur kalian tidak curang, karena mereka terkenal sangat buruk di sini. Tapi kami punya banyak mata yang mengawasi, banyak mata yang sangat kuat di sini, mereka tidak ingin itu terjadi," jelas Trump.

Namun belum jelas apa yang dimaksud oleh Trump itu, meskipun ia mungkin saja menyinggung apa yang diklaim tim kampanyenya sebagai bukti penipuan terhadap pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada bulan lalu, sebelum Pemilu berlangsung.

Baca juga: Selisih Suara Trump dan Biden di Georgia Semakin Menipis, Kurang dari 10 Ribu Suara

Philadelphia juga tengah menghadapi situasi mencekam karena munculnya tindakan kekerasan dalam beberapa hari terakhir, setelah terjadinya penembakan berujung kematian terhadap seorang pria kulit hitam Walter Wallace oleh polisi.

Dikutip dari laman The Independent, Jumat (6/11/2020), Gedung Putih mengatakan bahwa kerusuhan itu merupakan hasil dari perang 'Demokrat- Liberal melawan penegakkan hukum'.

Lebih dari 100 orang ditangkap dan setidaknya 30 polisi terluka dalam beberapa malam, namun Wolf mengatakan bahwa demonstrasi ini sebagian besar berlangsung damai.

Pernyataannya pun diejek oleh Partai Republik, kubu Trump.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Twit Donald Trump Tahun 2014 Mendadak Jadi Sorotan Warganet, Relevan dengan Pilpres AS Sekarang?

Persaingan Joe Biden dan Donald Trump pada Pilpres Amerika Serikat 2020 saat ini semakin ketat.

Hingga Jumat (6/11/2020) petang waktu Indonesia, Joe Biden masih unggul dengan 264 suara elektoral.

Sementara itu, Trump memperoleh 214 suara elektoral.

Belum ada dinamika lagi, setelah kabar terbaru melaporkan bahwa Biden membalap Trump untuk suara di negara bagian Georgia.

Baca juga: Merasa Dicurangi, Donald Trump Lontarkan Klaim Tak Berdasar Tentang Pilpres AS, Ini Fakta-faktanya

Baca juga: Giliran 2 Putra Donald Trump Mengamuk Gara-gara Ayahnya Terancam Kalah di Pilpres AS

Sebelumnya, Trump berpidato di Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat.

Ia mengatakan, Demokrat telah mencuranginya dan melakukan 'cara ilegal' selama Pemilu.

Presiden petahana itu juga mengancam akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung (MA) karena menganggap bahwa Demokrat telah mencuri suara dalam pemilihan.

Pada kesempatan lain, kandidat dari Demokrat, meminta para pendukungnya untuk bersabar, hingga seluruh suara telah dihitung.

(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat.
(Kiri) Donald Trump dari Partai Republik dan (Kanan) Joe Biden dari Partai Demokrat. (Kolase Tribunnews (Instagram @realdonaldtrump dan @joebiden))

Di tengah suasana Pilpres Amerika Serikat yang memanas, sebuah twit yang ditulis Donald Trump mendadak kembali diperbincangkan.

Cuitan itu ditulis oleh Trump pada 31 Desember 2014 lalu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Tim Kampanye Trump Menangkan Putusan Pengadilan untuk Akses ke Pusat Penghitungan Suara Philadelphia

Tim kampanye Donald Trump memenangkan putusan pengadilan untuk akses memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia.

Tuntutan hukum serupa juga diajukan di negara bagian Michigan dan Georgia.

Seperti diketahui, tim kampanye Donald Trump mengajukan tuntutan hukum di Pennsylvania, Michigan dan Georgia pada Rabu (4/11/2020) waktu setempat.

Mereka menuntut hak untuk mengamati dan akses ke lokasi tempat suara yang tengah diproses dan dihitung.

Baca juga: Donald Trump Ngamuk Merasa Dicurangi dalam Pilpres AS, Greta Thunberg Beri Sindiran Pedas: Konyol!

Baca juga: PSI : Siapa pun Pemenang Pilpres AS, Kepentingan Nasional Indonesia Nomor Satu

Tim kampanye Trump telah dapat memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia berkat keputusan pengadilan yang menguntungkan mereka, sementara di Michigan dan Georgia hakim telah mengajukan tuntutan hukum serupa.
Tim kampanye Trump telah dapat memasuki pusat penghitungan suara di Philadelphia berkat keputusan pengadilan yang menguntungkan mereka, sementara di Michigan dan Georgia hakim telah mengajukan tuntutan hukum serupa. (Abc.net)

Hakim Pengadilan Michigan Cynthia Stephens mengabulkan tuntutan tersebut pada Kamis (5/11/2020).

Mengutip Abc.net, dia mengatakan berencana mengeluarkan keputusan tertulis pada Jumat (6/11/2020) waktu setempat.

Baca juga: Semakin Menguat, Rupiah Berada di Level Rp 14.247 per Dolar AS, Jumat, 6 November 2020

53 Suara Datang Terlambat di Georgia

Dalam kasus Georgia, tim kampanye menuduh 53 surat suara yang datang terlambat dicampur dengan surat suara yang dikumpulkan waktu Hari Pemilihan.

Hakim James Bass, Hakim Agung di Georgia, mengatakan "tidak ada bukti" bahwa surat suara yang dipermasalahkan tidak sah.

Di Philadelphia, pengadilan banding negara bagian memerintahkan hakim untuk memastikan bahwa pengamat partai dan kandidat dapat mendekati petugas pemilu yang memproses surat suara di kota.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved