Minggu, 5 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Joe Biden Janji Tangani Covid-19 di Hari Pertama Jabat Presiden: Kami Dapat Selamatkan Banyak Nyawa

Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berjanji akan menangani Covid-19 di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden AS.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden berjanji akan menangani Covid-19 di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan pidato perdana setelah unggul dalam Elektoral Votes di Delaware, Sabtu (7/11/2020).

Biden memilih untuk tidak tinggal diam menanti hasil akhir Pilpres 2020.

Ia dan pasangannya, Senator Kamala Harris, telah bertemu dengan kelompok ahli kesehatan setempat untuk membahas persoalan pandemi.

Pria berusia 77 tahun ini khawatir, pandemi Covid-19 yang terus melonjak membuat banyak orang kehilangan kelurganya.

Baca juga: Bangga Lihat Hasil Pemilu, Joe Biden Optimis jadi Presiden AS: Kami akan Menangkan Perlombaan Ini

Baca juga: Hampir Dipastikan Menang, Paspampres AS Langsung Kirim Pasukan Buat Kawal Joe Biden

"Sementara kami menunggu hasil akhir, kami tidak menunggu sampai pekerjaan selesai," kata Biden, dikutip dari Sky News, Sabtu (7/11/2020).

"Kemarin, Senator Harris dan saya mengadakan pertemuan dengan kelompok ahli kesehatan masyarakat dan krisis ekonomi yang dihadapi negara ini."

"Pandemi semakin mengkhawatirkan di seluruh negeri. Kasus harian meroket dan sekarang diyakini kita bisa melihat sebanyak 200.000 dalam satu hari. Jumlah kematian mendekati 240.000," tambahnya.

Biden juga ikut prihatin dengan masyarakat yang kehilangan keluarganya akibat virus corona.

Ia mengaku memahami sakitnya kehilangan seseorang yang dicintai.

Untuk itu, ia ingin agar masyarakat tidak mengalami rasa sakit itu lagi.

Joe Biden meraih 264 suara elektoral sementara Donald Trump 214.
Joe Biden meraih 264 suara elektoral sementara Donald Trump 214. (Instagram @joebiden @realdonaldtrump)

Baca juga: Tim Kampanye Biden Siap Kawal Donald Trump Keluar dari Gedung Putih jika Tolak Akui Hasil Pilpres

"Kami tidak akan pernah bisa mengukur semua rasa sakit, kehilangan dan penderitaan yang dialami keluarga."

"Kita semua tahu bagaimana rasanya kehilangan seseorang dan aku ingin mereka tahu, mereka tidak sendiri."

"Hati kami hancur bersamamu," kata mantan Wakil Presiden AS ini.

Biden pun berkomitmen untuk mengendalikan virus corona di hari pertamanya menjabat sebagai Presiden AS.

Ia mengaku ingin menyelamatkan banyak nyawa di waktu mendatang.

"Pada hari pertama, kami akan menjalankan rencana kami untuk mengendalikan virus ini."

"Kami tidak dapat menyelamatkan nyawa yang telah hilang, tetapi kami dapat menyelamatkan banyak nyawa di bulan-bulan mendatang," tegasnya.

Sementara, Biden pun memahami lamanya hasil perhitungan pemilu.

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020.
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. (JIM WATSON / AFP)

Baca juga: Jika Lolos ke Gedung Putih, Joe Biden akan Jadi Presiden Tertua dalam Sejarah Amerika Serikat

Namun, ia mengatakan kepada para pendukungnya agar terus mengawal hasil tersebut.

"Saya tahu menonton hasil total suara ini di TV seakan bergerak sangat lambat. Ini bisa membuat mati rasa!" kata Biden.

"Tapi jangan pernah lupa penghitungan bukan hanya angka, mereka mewakili pemilih."

"Pria dan wanita yang menggunakan hak dasar mereka agar suaranya didengar," lanjutnya.

Menurutnya, hasil ini semakin membuat jelas, jumlah orang Amerika dari semua ras dan agama memilih perubahan yang sama.

"Mereka telah memberi kami mandat untuk bertindak atas COVID, ekonomi, perubahan iklim, rasisme sistemik."

"Mereka telah menjelaskan bahwa mereka ingin negara bersatu," tegas Biden.

Joe Biden unggul sementara dalam perolehan suara

Hingga Sabtu (7/11/2020) pukul 12.50 WIB, Joe Biden masih unggul dalam penghitungan suara dengan 264 elektoral votes.

Sementara, posisi Trump tertinggal jauh dengan 214 elektoral votes.

Perolehan suara di Nevada, Georgia, Pennsylvania, dan Calorina Utara masih terus dihitung.

Di beberapa negara bagian, khususnya di Georgia dan Pennsylvania perolehan kedua kudu sangat tipis dan sengit.

Di Georgia, Biden sementara unggul 1 persen, dengan 49.3 persen dimiliki Trump dan 49.4 persen dimiliki Biden.

Sementara di Pennsylvania, yang memiliki 20 elektoral votes, Biden unggul 49,6 persen dan Trump 49,3 persen.

Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada wartawan selama konferensi pers mingguannya di  House Visitors Center di Capitol AS pada 01 Oktober 2020 di Washington, DC
Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada wartawan selama konferensi pers mingguannya di House Visitors Center di Capitol AS pada 01 Oktober 2020 di Washington, DC (CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Baca juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Yakin Joe Biden akan Terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 3 November

Kendati perolehan suara masih terus dihitung, beberapa tokoh mengklaim Joe Biden sebagai presiden terpilih.

Seperti Ketua DPR AS, Nancy Pelosi yang telah menyebut Joe Biden sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat.

Hal itu ia katakan saat perolehan suara Biden menyalip Trump, dalam medan pertempuran memperebutkan Pennsylvania.

Menurutnya, Biden-Harris telah memenangkan Gedung Putih.

"Presiden Terpilih Biden memiliki mandat yang kuat untuk memimpin," katanya.

"Ini adalah hari yang membahagiakan bagi negara kita. Joe Biden adalah pemersatu, karena dia bertekad untuk menyatukan orang," pungkas Nancy.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved