Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Orang Afrika Merasa Lucu dengan Pilpres AS: Trump Memberikan Contoh Buruk bagi Afrika
Bagi banyak warga Afrika, sikap Presiden Donald Trump saat pemilihan presiden ini menjadi humor gelap (dark humor).
TRIBUNNEWS.COM - Bagi banyak warga Afrika, sikap Presiden Donald Trump saat pemilihan presiden ini menjadi humor gelap (dark humor).
Di sisi lain, banyak juga warga Afrika yang cemas dengan hasilnya nanti.
Beberapa orang khawatir dengan deklarasi kemenangan Trump yang terlalu dini, tuduhan kecurangan, dan keinginannya menuntut secara hukum.
"Trump memberikan contoh buruk bagi Afrika dan negara seperti kita."
"Anda tidak dapat memproklamasikan diri Anda dalam pemilihan di mana Anda menjadi kandidat ketika keadilan itu ada," kata Mory Keïta, seorang dealer suku cadang mobil di Guinea, dikutip dari Reuters.
Diketahui, pemilihan presiden Guinea berujung kerusuhan.
Baca juga: Kisah Polwan Penjaga Perdamaian di Afrika: Sempat Cemas Disandera Kelompok Bersenjata
Baca juga: Jurnalis & Dosen Asing Sebut Pilpres AS Mirip Indonesia: Sama Jika Trump Jadi Sekretaris Pertahanan

Bahkan, puluhan orang tewas dalam protes sebelum dan sesudah presiden negara Afrika Barat itu dilantik lagi.
Presiden Guinea memenangkan masa jabatan ketiganya yang kontroversial bulan lalu.
"Ini benar-benar aib," kata Bachir Diallo, seorang eksekutif pertambangan Guinea.
"Kekacauan seperti itu layak untuk republik 'pisang'."
Ketika perhitungan suara elektoral menunjukkan Joe Biden unggul, beberapa orang Afrika merasakan ironi.
Mereka melihat kembali peristiwa yang terjadi di negara maju, dimana pemerintahannya menegur para pemimpin Afrika karena tidak menghormati norma demokrasi.
Ketika Kedutaan Besar AS di Pantai Gading menyerukan dialog komitmen terhadap supremasi hukum terkait sengketa pemilihan presiden di Tanzania, Rabu (4/11/2020), hal ini banyak memicu reaksi.

"Saya yakin respons taman bermain ini 'mengapa Anda berbicara tentang diri Anda sendiri?'" balas seorang pengguna Twitter.
"Apa yang kami lihat dari Trump tidak berbeda dari apa yang kami lihat dalam politik Afrika. Namun, mengerikan melihat ini di Amerika," kata Tito Kisiya, seorang eksekutif penjualan di Tanzania.