Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Wall Street Memprediksi Joe Biden akan Menang Pilpres AS, Saham Ditutup Lebih Tinggi
Wall Street kabarnya memprediksi kemenangan Biden dan juga berharap Demokrat dapat merebut kembali kursi Senat dan mempertahankan kendali DPR.
TRIBUNNEWS.COM - Saham AS ditutup lebih tinggi, Senin (2/11/2020) waktu Amerika atau Selasa (3/11/2020) WIB.
Hal ini dikarenakan Wall Street mengharapkan Joe Biden akan memenangkan kursi kepresidenan.
Wall Street kabarnya juga berharap Demokrat dapat merebut kembali kursi Senat dan mempertahankan kendali DPR.
Mengutip CNN, saham dibuka lebih tinggi dengan tajam sebelum menghadapi volatilitas dan mengurangi beberapa keuntungan.
The Dow (INDU) ditutup naik 1,6 persen atau 423 poin, setelah naik lebih dari 500 poin pada titik yang tinggi.
Lalu, yang lebih luas S&P 500 (SPX) selesai 1,2 persen lebih tinggi.
Baca juga: Dana Asing Keluar Pasar Saham Indonesia Capai 47,3 Triliun

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Eropa Bikin Indeks Saham Jepang Sentuh Level Terendah
The Nasdaq Composite (COMP) memiliki hari perdagangan choppier, membuka tajam lebih tinggi sebelum belok merah di sore hari dan kemudian mencakar kembali beberapa tanah sebelum bel penutupan.
Indeks berakhir naik 0,4 persen.
Ketiga benchmark menelusuri kembali beberapa kerugian mereka dari minggu lalu.
Mereka mencatat minggu terburuk sejak Maret.
Meski saham biasanya mendukung kebijakan Republik, investor menginginkan lebih banyak stimulus fiskal.
Stimulus fiskal diharapkan akan mendukung ekonomi menuju selatan sekali lagi karena kasus virus corona melonjak.
Baca juga: Warga AS Mungkin Tak Akan Dapat Stimulus Covid-19 Hingga Hari Valentine
Investor memperkirakan "gelombang biru" akan mengangkat kemungkinan kesepakatan stimulus komprehensif diloloskan di musim dingin.

Para investor percaya, kemenangan Biden berarti akan lebih sedikit pemberitaan dan resiko utama untuk saham di masa mendatang.
"Jika pemungutan suara kira-kira benar, Joe Biden akan memenangkan pemilihan dan kami akan tahu itu sebelum tengah malam besok," kata Andy Laperriere dan Don Schneider dari Cornerstone Macro.