Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Jelang Pilpres AS: Pemilih Kulit Hitam Lebih Banyak Terlibat Dibanding Pemilu AS 2016 Lalu
Koordinator negara bagian Pennsylvania untuk Black Voters Matter Britanny Smalls mengatakan, pemilih Afrika-Amerika lebih banyak dibanding 2016 lalu.
Smallls mengaku merasa cukup dengan kejadian-kejadian menyakitkan seperti itu.
"Keamanan kami sangat beresiko," katanya.
Baca juga: Rombongan Trump Tak Pakai Masker saat Debat Capres, Chris Wallace: Mengapa Mereka Melanggar Aturan?
Baca juga: Debat Capres AS 2020 Kacau dan Penuh Interupsi, Chris Wallace Salahkan Donald Trump

"Kami sangat cemas. Ada banyak masalah, mental dan fisik bagi orang tua kita. Misalnya, salah satu pemimpin komunitas kami mencoba meredakan kerusuhan dan dia diserang secara brutal oleh polisi," tuturnya.
Tapi, Smalls menerangkan, keikutsertaan pemilih kulit hitam bukan hanya dimotivasi insiden kekerasan polisi.
Smalls mengatakan, dia mendengar banyak orang kehilangan pekerjaan selama pandemi global atau tidak dapat mengakses pendidikan online untuk anak-anak mereka.
Dia tahu sebuah keluarga dengan empat anak, tapi hanya punya satu laptop.
Smalls menegaskan, orang-orang termotivasi untuk melawan dengan memberikan suara.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)