Senin, 6 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Siapa yang Diharapkan Putin Menangkan Pilpres Amerika Serikat, Trump atau Biden?

Putin menggarisbawahi, politik AS sangat penting di dunia global. Dia menekankan, AS adalah negara adidaya dan raksasa ekonomi

istimewa
Debat Pilpres Amerika Serikat. 

"Pandangan ini relatif sama dengan kalangan lain di negeri kita. Artinya juga menjagokan Trump dan berharap dia menang lagi. Cuma alasannya sedikit berbeda. Kata mereka, kalau Trump yang menang, hubungan ekonomi dan bisnis akan lebih hidup. Lebih meningkat. Argumentasinya, Partai Republik di AS lebih pro bisnis. Termasuk punya keberpihakan kepada perusahaan multi nasional," beber SBY. 

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

SBY mendengar, sejumlah tokoh di Pemerintahan Presiden Jokowi juga punya pandangan dan harapan agar Trump menang. 

Lebih lanjut, SBY mengungkapkan, dua bulan lalu ia diwawancarai oleh kalangan pers. 

Di tengah wawancara, wartawan menyinggung soal isu Pilpres AS. 

SBY mengatakan, kelompok ini justru mendukung Biden untuk menang dalam Pilpres. 

"Alasannya, pertama mereka tidak suka dengan kepribadian dan gaya Trump. Yang kedua, apa yang diharap Indonesia dari Trump yang terkenal sangat egois dan ultra nasionalistik. Dia hanya mengutamakan Amerika dan tidak peduli dengan negara lain, bangsa lain," ujar SBY. 

Baca juga: Publik Bandingkan Jokowi dengan SBY Soal Hadapi Demonstrasi dan Ini Reaksi Mahfud MD

Atas dua pendapat itu, SBY menyatakan ia menghormati semua pendapat tersebut. 

Hal ini karena antara dua pendapat itu, tidak ada yang sepenuhnya benar, tidak ada yang sepenuhnya salah. 

SBY mengungkapkan, ketika menjadi Presiden, ia sempat bekerja sama dengan dua Presiden AS, yakni George Bush dan Barack Obama. 

Dua presiden itu dari partai yang berbeda. 

Bush dari Partai Republik, sedangkan Obama dari Partai Demokrat. 

Berdasarkan pengalamannya bekerjasama dengan dua presiden dari partai yang berbeda itu, SBY mengatakan menyangkut hubungan internasional, tidak ada perbedaan mendasar antara partai pemerintah maupun oposisi. 

Jika ada perbedaan, hal itu tidak banyak dan tidak menyangkut hal yang prinsip. 

"Saya harus mengatakan bahwa siapapun presidennya, agenda kerja sama bilateral Indonesia AS-Indonesia tetap luas. Dapat disimpulkan hubungan bilateral Indonesia tidak semata-mata ditentukan darimana Presiden AS berasal," ungkapnya. 

Sumber: Kontan/Tribunnews

Vladimir Putin: Kami akan bekerja dengan Pemerintahan AS mana pun

Biden: Ancaman terbesar bagi Amerika Serikat saat ini adalah Rusia

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved