Selasa, 7 Oktober 2025

Pasukan Koalisi Cemas Ibu Kota Arab Saudi Jadi Target Rudal Kelompok Houthi

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh memperingatkan warga AS di ibu kota Arab Saudi untuk tetap "waspada"

net
Rudal antikapal milik milisi Houthi 

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Pejabat Amerika Serikat ( AS) pada Rabu (28/10/2020) memperingatkan kemungkinan serangan d Riyadh, saat koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melaporkan mencegat drones dan rudal yang ditembakkan milisi Yaman ke negara kerajaan tersebut.

Milisi Houthi yang terkait dengan Iran telah meningkatkan serangan terhadap negara tetangga Arab Saudi tersebut, terutama menargetkan provinsi-provinsi di selatan sepanjang perbatasan kedua negara.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh memperingatkan warga AS di ibu kota Arab Saudi untuk tetap "waspada" dan "mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan".

Baca juga: Raja Salman Copot Jenderal Fahd bin Turki, Komandan Tentara Saudi di Perang Yaman

"Kedutaan sedang melacak laporan kemungkinan drones yang mungkin menuju Riyadh hari ini," kata Kedubes AS dalam pernyataan di situsnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Milisi Houthi sebelumnya sempat menjadikan Riyadh sebagai sasaran tembak dengan rudal dan drones, tapi pasukan koalisi mengklaim dapat menggagalkan sebagian besar serangan itu.

Riyadh terletak lebih dari 700 kilometer di utara perbatasan dengan Yaman.

Baca juga: Amerika Bikin Rudal Hipersonik Baru yang Bisa Melesat 6.000 Mil per Jam

Beberapa jam setelah pernyataan Kedubes AS, koalisi mengatakan enam drones bermuatan bom yang diterbangkan milisi menuju Arab Saudi telah dicegat, menurut laporan Saudi Press Agency.

Akan tetapi tidak disebutkan apa atau di mana target drones tersebut.

milisi meluncurkan drones "secara sengaja dan sistematis untuk menargetkan warga sipil" di kerajaan, kata juru bicara koalisi Turki Al Maliki dikutip dari AFP.

Koalisi juga kemudian mencegat rudal balistik milisi yang menargetkan kota Jizan, kota Najran, dan kota Khamis Mushait, lapor stasiun tv pemerintah.

Dua target lainnya dapat dihancurkan di udara, tambah laporan itu.

Yaman mengalami perang saudara antara milisi Houthi yang menduduki ibu kota Sanaa, dengan pemerintah yang diakui secara internasional serta didukung koalisi pimpinan Saudi.

Serangan itu terjadi di tengah pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir, saat Houthi coba menguasai provinsi Marib yang kaya mintak.

Wilayah itu juga merupakan benteng terakhir pemerintah Yaman di utara, yang berlokasi 120 kilometer di timur Sanaa.

Arab Saudi berulang kali menuduh Iran memasok senjata canggih ke Houthi, tapi tuduhan itu terus dibantah oleh Teheran.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved