Dewan Muslim Prancis: Muslim Tidak Dianiaya, Mereka Bebas Beribadah
Dewan Muslim Prancis (French Council of the Muslim Faith) buka suara terkait kontroversi kartun Nabi Muhammad pada Senin (26/10/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Muslim Prancis (French Council of the Muslim Faith, CFCM) buka suara terkait kontroversi kartun Nabi Muhammad pada Senin (26/10/2020).
Kepala CFCM, Mohammed Moussaoui menegaskan muslim di Prancis tidak dianiaya.
Mengutip France24, Paris tengah panas karena adanya perselisihan tentang Islam radikal dan kebebasan berbicara yang membuat negara-negara muslim memboikot Prancis.
"Prancis merupakan negara besar, warga Muslim tidak dianiaya, mereka bebas membangun masjid dan menjalankan ibadah mereka," kata Dewan Muslim tersebut.
Untuk diketahui, Dewan Muslim Prancis atau CFCM merupakan perantara resmi bagi negara dan muslim di Paris.
Baca juga: Sejumlah Negara Islam di Timur Tengah Boikot Produk Prancis Buntut Pernyataan Macron
Baca juga: Macron dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad yang Bikin Marah: Turki Serukan Boikot Produk Prancis

Mohammed Moussaoui juga mendesak Muslim Prancis untuk "membela kepentingan" bangsa dalam menghadapi protes internasional, Senin (26/10/2020).
"Kami tahu para pendukung kampanye ini mengaku mereka membela Islam dan Muslim Prancis," katanya.
Dia menambahkan, Dewan Muslim Prancis mendesak mereka yang mengikuti gerakan tersebut agar bersikap masuk akal.
"Semua kampanye kotor melawan Prancis kontraproduktif dan menciptakan perpecahan," tuturnya.
Menyoal kartun Nabi Muhammad, yang dipandang menyinggung oleh banyak Muslim, Moussaoui mengatakan, hukum Prancis memberi orang "hak untuk membenci" kartun itu.

Namun Moussaoui mendukung sikap Macron, yang telah bersumpah, Prancis tidak akan pernah mengizinkan kartun atau hak untuk mengejek agama.
Baca juga: Buntut Kontroversi Macron, Presiden Erdogan Serukan Rakyat Turki Boikot Produk Prancis
Macron Janji Perangi Kelompok Islam Radikal
Lebih jauh, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji memerangi kelompok Islam radikal, setelah tragedi yang menimpa guru sejarah, Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 kemarin.

Nyawa Samuel Paty melayang setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.
Saat ini, perwakilan CFCM telah bertemu Macron di Istana Elysee pada Senin malam (26/10/2020).
Baca juga: Macron dan Kontroversi Kartun Nabi Muhammad yang Bikin Marah: Turki Serukan Boikot Produk Prancis