Dokter Gedung Putih: Trump Tak Lagi Berisiko Tularkan Covid-19 & Boleh Beraktivitas Secara Aktif
Dokter Gedung Putih: Donald Trump Tak Lagi Berisiko Tularkan Covid-19 & Boleh Beraktivitas Secara Aktif
TRIBUNNEWS.COM - Dokter kepresidenan Gedung Putih, Dr. Sean Conley, mengeluarkan memo terbaru mengenai kondisi terkini Donald Trump pada Sabtu (10/10/2020) malam waktu setempat.
Memo itu mengatakan, Donald Trump telah memenuhi kriteria dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS untuk mengakhiri isolasi.
Dr. Conley juga menyebut, Trump telah diizinkan kembali untuk beraktivitas secara aktif.
Namun, dia tidak mengatakan bahwa Trump telah dites negatif untuk Covid-19.
"Malam ini saya dengan senang hati melaporkan, selain Presiden memenuhi kriteria CDC untuk berhenti mengisolasi diri secara aman, sampel PCR COVID pagi ini menunjukkan, dengan standar yang diakui saat ini, ia tidak lagi dianggap sebagai risiko penularan kepada orang lain," ujar Conley melalui memo, dilansir CNN.
Baca: Cek Fakta: 5 Klaim yang Diucapkan Donald Trump pada Pidato Pertama semenjak Positif Covid-19
Baca: Debat Kedua Capres AS 2020 Dibatalkan, Trump Tetap Lanjutkan Kampanye
Conley juga menulis, setelah 10 hari sejak Trump mengalami gejala Covid-19, Presiden AS itu dianggap telah bebas dari demam selama lebih dari 24 jam.
Setelah tes diagnostik, Conley mengungkapkan, tidak ada lagi bukti virus secara aktif mereplikasi.

Dokter Presiden mengatakan, Trump memiliki mRNA subgenomik yang tidak terdeteksi.
mRNA subgenomik adalah molekul yang diproduksi saat virus bereplikasi.
Tidak adanya itu dimungkinkan menunjukkan bahwa Trump tidak lagi menyebarkan virus secara langsung.
Namun, Conley tidak sepenuhnya menjelaskan tes diagnostik lanjutan apa yang diterima Presiden.
Baca: Donald Trump Lebih Suka Debat Outdoor daripada Virtual: Agar Joe Biden Tidak Bisa Mencontek
Baca: Debat Kedua Capres AS 2020 Donald Trump vs Joe Biden Dibatalkan, Hanya Akan Ada 1 Debat Lagi
Trump Kembali Muncul di Depan Publik
Pengungkapan terbaru dari Conley muncul ketika Trump bersiap untuk kembali ke jalur kampanye.
Diketahui, Trump mengadakan acara publik pertamanya pada Sabtu (10/10/2020) kemarin sejak didiagnosis.
Dilansir Guardian, ratusan orang berkumpul pada Sabtu sore di Halaman Selatan Gedung Putih.
Trump memberikan pidato mengenai dukungannya terhadap penegakan hukum dari balkon Gedung Putih.

Presiden AS tersebut juga tampak melepas maskernya beberapa saat setelah dia muncul untuk berpidato di hadapan massa.
Trump berbicara selama 18 menit, jauh lebih singkat daripada kampanye-kampanye biasanya.
Trump tampak sehat, meskipun sedikit serak.
"Saya merasa luar biasa," kata trump.
Dia juga berterima kasih atas harapan baik dan doa para pendukungnya saat dia pulih.
Trump kemudian menyatakan, virus telah menghilang dari tubuhnya, meskipun dirinya masih dalam proses pemulihan.
Baca: Donald Trump Mengatakan Ungkap Dirinya Pantas Mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian, Mengapa?
Baca: Donald Trump Ingin Lanjut Kampanye Pasca Kembali dari Karantina, Meski Kesehatannya Dipertanyakan
Perkembangan Kondisi Trump
Acara di Gedung Putih Sabtu (10/10/2020) lalu merupakan langkah pertamanya kembali ke panggung publik menjelang hari pemilihan tiga minggu lagi.
Saat ini, Trump setidaknya dijadwalkan untuk mengadakan setidaknya tiga aksi kampanye secara langsung pada minggu mendatang, mulai Senin (12/10/2020) di Florida.

Conley mengatakan, dia akan terus memantau kondisi kesehatan Trump saat presiden AS itu kembali ke jadwal aktif.
Trump meninggalkan rumah sakit awal pekan ini setelah menerima perawatan selama tiga hari.
Dia bersyukur atas kesembuhannya yang cepat dalam perawatannya yang cepat, selama wawancara dengan Fox News pada Jumat (9/10/2020) lalu.
"Saya pikir rahasianya bagi saya adalah saya sampai di sana sangat awal," katanya.
Sebelumnya, Donald Trump juga mengatakan bahwa virus corona yang telah menyerangnya sebagai berkah dari Tuhan.
Dalam sebuah video, Trump mengungkapkan, infeksi virus coona telah membukakan matanya untuk mempelajari obat-obat yang potensial untuk mengobati Covid-19.
Trump telah menerima dosis langsung dari terapi antibodi monoklonal eksperimental di Gedung Putih.
Kemudian, dia dirawat dengan pengobatan remdesivir yang diinfuskan.
Trump juga menerima steroid deksametason selama tinggal di rumah sakit.
Tak hanya itu, Conley mengatakan, Trump juga sempat diberi oksigen tambahan.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)