Virus Corona
Taiwan Berdoa Trump Segera Pulih Sehingga Bisa Terus Melawan China
Taiwan berharap Presiden AS Donald Trump segera sembuh dari virus corona sehingga ia dapat terus memimpin dunia bebas dalam menolak "kemarahan" China.
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI -- Taiwan berharap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump segera sembuh dari virus corona sehingga ia dapat terus memimpin dunia bebas dalam menolak "kemarahan" China.
Demikian disampaikan Ketua Parlemen Taiwan You Si-kun, seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020).
Taiwan, negara yang demokratis dan mendapat tekanan militer dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayah berdaulatnya, dengan angkatan udara China sering mengirim serangan untuk mendengungkan Taiwan dalam beberapa pekan terakhir.
You Si-kun mengaku dia terkejut mendengar penyakit Trump, dan berharap Trump baik-baik saja atas nama legislatif.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk berdoa agar dia cepat pulih, sehingga dia dapat terus memimpin dunia bebas dalam melawan kemarahan komunis China," kata You, tanpa menguraikan.
Baca: Positif Covid-19, Donald Trump Diberi Obat Dexamethason, Segera Pulang dari RS, Begini Kondisinya
Sejak Trump menjabat, hubungan AS-China telah anjlok ke titik terendah dalam beberapa dekade, terkait isu perdagangan, Hong Kong, Taiwan dan beberapa masalah lainnya.
Pemerintahan Trump sangat vokal dalam kritik terhadap catatan hak asasi manusia China, baik di wilayah China barat jauh, Xinjiang atau Hong Kong yang diperintah China.
Sementara Amerika Serikat seperti kebanyakan negara tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taiwan, meskipun adalah pemasok utama senjata dan pendukung internasional terkuat.
Baik Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden Tiongkok Xi Jinping telah menawarkan doa terbaik mereka untuk Trump dan istrinya Melania.

Kondisi Terkini Trump
Trump merasa jauh lebih baik dan ingin kembali bekerja di Gedung Putih.
Namun penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien mengatakan, Trump akan tetap dirawat di rumah sakit.
"Saya berbicara dengan Kepala Staf (Mark Meadows) pagi ini dan kabar baiknya adalah presiden merasa jauh lebih baik dan dia benar-benar ingin kembali ke rumah ke Gedung Putih dan kembali bekerja, tetapi saya pikir dia akan tinggal di Walter Reed untuk setidaknya untuk beberapa hari ke depan," kata O'Brien kepada CBS, Minggu (4/10/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Senin (5/10/2020).
O'Brien, yang pernah terjangkit virus corona selama musim panas, mengatakan hari ketujuh dan kedelapan "adalah hari-hari kritis.
"Jadi saya pikir para dokter ingin memastikan kondisi kesehatan Presiden dengan ada di sana untuk presiden."
O'Brien mengatakan Trump akan menerima laporan keamanan nasional dari jarak jauh.
Kemudian pada Minggu (4/10/2020) Trump akan menerima laporan dari dirinya sendiri, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Mark Milley.
Ditanya apakah telah ada diskusi tentang transfer kekuasaan jika terjadi sesuatu pada Trump?
O'Brien mengatakan, "Tidak, itu bukan sesuatu yang ada di atas meja pada saat ini."
O'Brien mengatakan dia tidak akan membahas hipotetis tetapi, "Kami memiliki rencana untuk semuanya."
Trump dalam pesan videonya pada Sabtu (3/10/2020) mengatakan, "tak ada pilihan" selain bekerja dari rumah sakit.
Pilihan itu diambilnya usai dinyatakan positif Covid-19, dan menurutnya lebih baik kerja dari rumah sakit ketimbang mengurung diri di kamarnya sendiri.
Presiden ke-45 AS itu berada di Rumah Sakit Militer Walter Reed, Washington, sejak Jumat (2/10/2020).
Diberitakan AFP pada Minggu (4/10/2020), kamarnya didesain khusus agar dia bisa tetap bekerja seperti biasa.
"Saya tak punya pilihan karena tidak mau tinggal di Gedung Putih," kata Trump dalam sebuah video yang tampaknya direkam di rumah sakit.
"Saya diberi alternatif: tetap di Gedung Putih, mengurung diri sendiri, jangan pernah pergi. Jangan pernah ke Oval Office, tetap di atas dan menikmatinya."
Suami Melania tersebut melanjutkan, opsi itu membuatnya tak bisa bertemu orang secara langsung yang bukan merupakan pendekatannya dalam kerja kepresidenan.
"Saya tidak bisa dikurung di kamar lantai atas dan benar-benar aman, dan katakan saja 'Hei, apa pun yang terjadi, terjadilah, saya tak bisa melakukan itu'," jelasnya.(Reuters/AFP)