Minggu, 5 Oktober 2025

Raja Malaysia akan Tetap Di Rumah Sakit untuk Perawatan Lanjutan, Bagaimana Nasib Anwar Ibrahim?

Kemudian Raja menjalani perawatan intervensi yang sukses untuk cedera olahraga pada 24 September lalu

MALAY MAIL
Anwar Ibrahim dan putrinya, Nurul Izzah Anwar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -- Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah akan tetap dirawat di rumah sakit setelah menjalani perawatan cedera lutut dan pergelangan kakinya saat berolahraga.

Demikian pernyataan Istana Kerajaan Malaysia pada Senin (28/9/2020) seperti dilansir Reuters.

Istana mengatakan Raja, Sultan Abdullah, awalnya dilarikan ke Institut Jantung Nasional (IJN) akibat keracunan makanan pada 21 September lalu.

Kemudian Raja menjalani perawatan intervensi yang sukses untuk cedera olahraga pada 24 September lalu.

"Setelah perawatan intervensi, Yang Mulia telah disarankan untuk menjalani perawatan lanjutan dan pemantauan ketat oleh tim ahli medis di IJN," kata pihak Istana.

"Raja diperkirakan akan kembali ke Istana "dalam waktu dekat", dan akan beristirahat di istana," kata pihak Istana.

Baca: Anwar Ibrahim: Ambisi dan Perjalanan Panjangnya untuk Menjadi Pemimpin Malaysia

Sebelumnya komisioner Istana Ahmad Fadil Shamsuddin menyampaikan Raja Malaysia tidak akan menerima tamu siapa pun selama seminggu mendatang karena ia sedang dirawat di rumah sakit.

Demikian diumumkan pada Jumat (25/9/2020), ketika pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sedang mencari waktu pertemuan dengan Raja untuk membentuk pemerintahan baru.

"Yang Mulia telah disarankan oleh dokternya untuk tetap di (rumah sakit) selama tujuh hari untuk observasi. Jadi sampai saat itu, dia tidak akan mengadakan pertemuan," kata Ahmad Fadil Shamsuddin seperti dilansir Reuters.

Baca: Raja Malaysia Tak Boleh Terima Tamu Selama Sepekan, Anwar Ibrahim Terancam Gagal Jadi PM

Anwar Ibrahim dijadwalkan untuk bertemu dengan Raja pada Selasa (22/9/2020) lalu, tetapi harus dibatalkan karena Raja harus dirawat ke rumah sakit.

Anwar mengatakan minggu ini ia telah mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk menggulingkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Tapi dia harus meyakinkan Raja bahwa ia memiliki jumlah dukungan mayorotas untuk membentuk pemerintahan yang baru.

Gejolak politik datang hanya tujuh bulan setelah manuver politik yang menyebabkan Muhyiddin mendapatkan jabatan perdana menteri.

Baca: Cerita TKI Jalan Kaki dari Malaysia ke Indonesia Melewati Hutan Belantara Kalimantan

Muhyiddin, yang memiliki mayoritas dukungan yang tipis di parlemen, telah menolak klaim Anwar Ibrahim dan menantangnya untuk membuktikannya melalui proses konstitusional.

Raja memainkan peran penting dalam babak baru politik di Malaysia untuk menunjuk seorang perdana menteri yang akan memimpin mayoritas suara di parlemen.

Seorang Raja juga bisa membubarkan parlemen dan memerintahkan pemilihan perdana menteri.

PM Malaysia Muhyiddin Ragukan Klaim Anwar Ibrahim

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, mempertanyakan klaim pemimpin oposisi Anwar Ibrahim bahwa ia telah memperoleh dukungan mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Muhyiddin mengatakan presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu tidak dapat merinci jumlah Anggota Parlemen yang akan mendukungnya.

"Dia membuat pernyataan tapi ketika ditanya tentang jumlah yang mendukungnya dan yang telah memberikan dukungan mereka, dia hanya mengatakan untuk menunggu jawabannya," ujar Muhyiddin, saat berbicara dalam pertemuan Perikatan Nasional (PN), Jumat (25/9/2020), seperti dilansir Kantor Berita Malayasia, Bernama.

"Tapi sampai hari ini saya sendiri juga tidak tahu (jumlahnya). Klaimnya mungkin atau mungkin tidak benar," katanya.

Anwar, yang merupakan pemimpin Oposisi, telah mengatakan pada konferensi pers dua hari lalu bahwa ia telah mendapatkan dukungan "kuat dan meyakinkan" dari mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru menggantikan Muhyiddin.

Muhyiddin mengatakan semua anggota parlemen gabungan Parti Sarawak (GPS) telah menegaskan dukungan mereka untuk pemerintahannya dan menolak mendukung Anwar.

"Bahkan, beberapa anggota parlemen dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang dikatakan mendukung Anwar juga membantah mendukungnya," tambahnya.

"Dalam beberapa hari setelah pengumuman (Anwar), banyak pernyataan penolakan telah dikeluarkan oleh anggota parlemen UMNO. Mereka tidak ada dalam daftar pendukung Anwar."

"Dengan penyangkalan mereka, saya menjadi lebih meragukan ( klaimnya), mungkin itu hanya pernyataan politik," katanya.

Muhyiddin mengatakan Jaksa Agung, Idrus Harun juga telah mengatakan kepadanya bahwa ia tetap menjadi Perdana Menteri.

"Mungkin ketika Yang di-Pertuan Agong ditunjukkan bukti (dukungan), jika ada, maka Yang Mulia pasti akan memanggil saya untuk audiensi tetapi sampai sekarang saya belum dipanggil," katanya.

Sementara itu, sekretaris jenderal PN Hamzah Zainudin menggambarkan klaim Anwar tidak lebih dari gimmick politik.

Dia mengatakan itu hanya "mimpi di bulan September" anggota parlemen Port Dickson untuk menjadi perdana menteri.

"Klaim itu tidak didukung oleh bukti, jumlah kursi; bahkan, para pemimpin kami yang seharusnya dalam daftar mendukung Anwar telah membantah hal tersebut," kata Hamzah, ketika diminta untuk mengomentari klaim Anwar. (Reuters/BERNAMA/The Straits Times/The Star)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved