Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Antisipasi Covid-19, Jepang Turunkan Tenaga Ahli Pengendalian Penyakit Menular ke Lingkungan Sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek telah memutuskan untuk memberangkatkan tenaga ahli pengendalian penyakit menular ke sekolah.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kenaikan jumlah turis dalam negeri Jepang ke pusat wisata sekitar 154 persen saat liburan panjang minggu lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama masa liburan panjang pada minggu lalu, pertambahan kunjungan turis yang membawa anak-anaknya ke obyek wisata mencapai sekitar 154 persen.

Hal ini membuat kekhawatirkan para dokter dan tenaga medis di Jepang akan penyebaran virus corona.

"Pertumbuhan turis besar sekali. Bukan hanya kepada orang dewasa, anak-anak dan pelajar pun perlu disosialisasikan mengenai Covid-19," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (28/9/2020).

Guna mencegah tuntas terjangkitnya virus corona di lingkungan sekolah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek telah memutuskan untuk memberangkatkan tenaga ahli pengendalian penyakit menular seperti dokter yang sudah familiar dengan penyakit menular ke sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) secara nasional.

Peralatan kamera antisipasi Covid-19 mengukur otomatis suhu tubuh, imbauan penggunaan masker dan tersedia disinfektan di sebuah kantor di Tokyo.
Peralatan kamera antisipasi Covid-19 mengukur otomatis suhu tubuh, imbauan penggunaan masker dan tersedia disinfektan di sebuah kantor di Tokyo. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Kami akan memasukkan ke dalam biaya permintaan perkiraan kasar untuk anggaran tahun fiskal berikutnya," tambahnya.

Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Jepang, terdapat kasus-kasus di mana sulit untuk menilai apakah tindakan pencegahan infeksi di sekolah sudah tepat secara medis, sementara respon terhadap virus corona berkepanjangan di lingkungan sekolah.

Secara khusus, spesialis yang diberangkatkan akan memeriksa metode disinfeksi dan panduan pencegahan infeksi di sekolah, serta mengadakan lokakarya untuk pengawas sekolah dan lokakarya untuk anak-anak dan siswa.

Baca: Para Gubernur Bersiap Diri Hadapi Warga Asing yang akan Masuk Jepang Mulai Oktober 2020

"Diperkirakan akan dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan sekitar 1,4 miliar yen akan dimasukkan dalam permintaan perkiraan kasar dari rencana anggaran untuk tahun fiskal berikutnya sebagai biaya tambahan," ujarnya.

Selain itu, permintaan perkiraan kasar harus mencakup biaya desinfeksi sekolah sebagai penanggulangan virus corona dan biaya penambahan jumlah bus sekolah guna mendistribusikan waktu berangkat dan pulang sekolah.

Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: [email protected]

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved