Dokter Gadungan Bertugas di 16 RS Swasta Ini Ditangkap, Ternyata Putus Sekolah sejak Kelas 5 SD
Seorang pria yang dikenal berprofesi sebagai dokter ditangkap, lantaran dituduh telah memalsukan profesinya tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria yang dikenal berprofesi sebagai dokter ditangkap, lantaran dituduh telah memalsukan profesinya tersebut.
'Dokter Gadungan' tersebut ditangkap setelah sebelumnya telah bertugas di 16 Rumah Sakit (RS) Swasta.
Ia telah bertugas di beberapa kamp medis dan bahkan menjadi sukarelawan untuk membantu pekerja migran selama Pandemi Covid-19.
Kejadian tersebut menimpa Veeragandham Teja, pria yang baru berusia 23 tahun.
Dia berusia muda, tetapi telah dikenal banyak orang karena memiliki karir medis yang termasyhur.
Penangkapan Teja dilakukan oleh polisi Rachakonda di India pada 10 September 2020, dilansir dari World Of Buzz.
Awalnya, kasus 'Dokter Gadungan' tersebut terendus lantaran adanya laporan pengaduan dugaan pelecehan fisik dan mental yang diajukan oleh istri kedua Teja.
Polisi pun melakukan mengembangkan penyelidikan, hingga akhirnya menemukan jaring kebohongan dan tipu daya yang dilakukan oleh Teja.
Istri kedua Teja menuduh bahwa sang 'dokter gadungan tersebut' telah menyembunyikan pernikahan sebelumnya dan mengajukan tuduhan selingkuh.

Polisi kemudian menemukan empat bukti lain yang berlaku melawan Teja.
Mulai dari dugaan Teja mengumpulkan uang dan menipu orang dengan dalih menyelesaikan sengketa tanah, janji pekerjaan pemerintah dan swasta, hingga intimidasi kriminal dan bahkan melukai.
Teja pun diketahui telah menggunakan alias seperti Avinash Reddy, Teja Reddy dan YS Teja.
Baca: Dokter Pendamping Pasien Corona Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Mandi 4 Kali Sehari, Jaga Jarak
Dan polisi menemukan dia bahkan mengaku sebagai kerabat dekat Kepala Menteri Andhra Pradesh YS Jagan Mohan Reddy.
Dilansir dari The Indian Express, kejutan terbesar datang ketika polisi menyadari bahwa Teja yang dikenal sebagai 'dokter' ini ternyata adalah seorang putus sekolah Kelas 5 atau setara Sekolah Dasar (SD).
Sedangkan jenjang pendidikan lainnya yang digunakannya untuk menipu mulai dari memo nilai Kelas 10, hingga sertifikat sementara dan sertifikat migrasi dari universitas dipalsukan dan diperoleh secara curang dengan bantuan konsultan pendidikan, kata polisi.

Polisi juga menangkap ayahnya Veeragandham Venkat Rao, dan seorang Bokudi Srinivasa Rao, yang menjalankan konsultan di kota Ongole distrik Prakasam di Andhra Pradesh.
Lima orang lainnya yang bertanggung jawab memberikan Teja sertifikat palsu sedang buron.
Sementara itu, perjalanan Teja hingga mendapat sertifikat medis terjadi setelah dirinya menerima MBBS dari Pandit Deendayal Upadhyay Memorial Health Sciences dan Ayush University of Chhattisgarh, Raipur.
Namun, karena Teja tidak melakukan pembayaran penuh, Teja hanya diberi salinan pindaian dan bukan dokumen asli oleh karyawan.
Kini, karyawan tersebut juga telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus ini.
Baca: Dokter Reisa: Berbagai Penelitian Membuktikan Kombinasi 3M Berhasil Tekan Penularan Covid-19
Baca: Polisi Akan Jemput Terduga Korban Pelecehan dan Pemalsuan Hasil Rapid Test Oknum Dokter
Menggunakan sertifikat itu, Teja bergabung dengan JN Medical College untuk magang di mana dia benar-benar belajar tentang perawatan medis dan juga menjadi fasih berbahasa Inggris, Hindi, dan Kanada.
Bahkan, saat dia bergabung dengan Rumah Sakit Bengaluru sebagai DMO, dia melanjutkan perjalanan karirnya dengan sertifikat palsu.
Seorang perwira senior dari kepolisian Rachakonda menyebut Teja sebagai seseorang dengan banyak potensi untuk merugikan masyarakat.
“Dia sangat pintar. Saat dia bertemu seseorang, dia menemukan suka dan tidak suka orang itu dan bertindak sesuai dengan itu. Bahkan ketika dia ditangkap di Bengaluru karena menipu dan menyamar sebagai petugas IPS, dia berhasil menjaga identitasnya sebagai dokter,” katanya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)