Minggu, 5 Oktober 2025

Tingkah Laku Paus Orca yang Tak Biasa Membingungkan Ilmuwan, Perahu Layar Diserang Berulang Kali

Serangan paus Orca di sepanjang perairan Spanyol dan Portugis, membuat para ilmuwan bingung.

VALERY HACHE / AFP
Seekor orca berenang bersama bayinya pada 10 Desember 2013 di taman pameran hewan Marineland di kota Antibes di Riviera Prancis, Prancis tenggara 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan paus Orca di sepanjang perairan Spanyol dan Portugal, membuat para ilmuwan bingung.

Paus pembunuh itu menabrak dan mengganggu perahu layar yang berjalan.

Seperti yang dilansir Insider, pelaut yang melakukan perjalanan di sepanjang Selat Gibraltar ke Galicia telah mengirimkan banyak panggilan darurat dalam dua bulan terakhir.

Mereka melaporankan adanya kehilangan sebagian kemudi kapal, awak kapal yang mengalami memar, dan kapal yang harus ditarik karena kerusakan serius.

Dalam satu contoh, kapal pengiriman sepanjang 14 meter dikelilingi oleh sembilan orca di lepas pantai Cape Trafalgar di Spanyol.

Paus yang dapat berbobot hingga enam ton itu, menabrak perahu terus menerus selama satu jam.

Serangan itu menyebabkannya perahu berputar 180 derajat dan mesin mati, menurut anggota kru Victoria Morris.

Baca: Paus Pembunuh Lancarkan Serangan ke Sejumlah Kapal, Membuat Takut Pelaut dan Bingungkan Ilmuwan

Baca: Paus Pembunuh yang Viral Karena Bawa Bangkai Anaknya Selama 17 Hari Kini Melahirkan Kembali

Orca berenang di perairan wilayah fyord Reisafjorden, dekat kota Tromso di utara Norwegia di Lingkaran Arktik, pada 13 Januari 2019.
Orca berenang di perairan wilayah fyord Reisafjorden, dekat kota Tromso di utara Norwegia di Lingkaran Arktik, pada 13 Januari 2019. (Olivier MORIN / AFP)

Morris mengatakan kepada Observer bahwa serangan yang terjadi pada 28 Juli itu terasa "diatur sepenuhnya".

"Suaranya sangat menakutkan," kata Morris.

"Mereka menabrak kapal, ada gema yang mengerikan, saya pikir mereka bisa membalikkan perahu."

"Dan suara yang memekakkan telinga ini saat mereka berkomunikasi, bersiul satu sama lain."

"Begitu kerasnya sehingga kami harus berteriak."

Rombongan Orca itu telah pergi pada saat bantuan tiba.

Tetapi kapal Morris masih harus ditarik ke Barbate, kota terdekat.

Anggota kru lain kemudian melaporkan kemudi kapal yang kehilangan lapisan bawah dan ada bekas gigi paus di sepanjang bagian bawah kapal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved