Mantan Ratu Kecantikan Rusia Tikam Pekerja Supermarket sambil Berteriak, 'Aku Benci Wanita!'
Seorang mantan ratu kecantikan di Rusia melakukan "serangan pisau secara acak" terhadap seorang pekerja supermarket
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan ratu kecantikan di Rusia melakukan "serangan pisau secara acak" terhadap seorang pekerja supermarket, Mirror mengabarkan Sabtu (12/9/2020).
Natalya Dolganovskaya (32), diduga terdengar berteriak "Saya benci wanita" saat ia berulang kali menikam korban di lorong buah dan sayuran, menurut laporan yang mengutip penegakan hukum.
Pelaku diketahui pernah dinobatkan sebagai Miss Ulyanovsk pada tahun 2005.
Ia juga merupakan model lokal yang terkenal.
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pekerja toko ditikam di supermarket Gulliver, di Ulyanovsk, sebuah kota di sungai Volga.
Baca: Typhoon, Kapal Selam Rusia: Terbesar di Dunia, Dilengkapi 20 Rudal Antarbenua
Baca: POPULER INTERNASIONAL: Ayah Tikam Pemerkosa Anaknya | Wanita Digugat Orang Tua agar Rawat Adiknya

Terlihat pramuniaga berusia 36 tahun itu didekati dari belakang, lalu tiba-tiba ditikan berulang kali dan jatuh ke tanah akibat serangan itu.
Korban mencoba untuk menangkis serangan pisau itu saat seorang anggota staf dan pelanggan lainnya bergegas membantunya.
Seorang pekerja mengambil pisau dari Dolganovskaya saat keduanya berkelahi di lantai.
Korban terlihat berusaha merangkak menjauh.
Terlihat darah mengotori lantai lorong.
Seorang pelanggan membantu menahan darah yang mengalir dari luka pisaunya sampai paramedis tiba.
Sementara tersangka terlihat dengan tenang berjalan melewati korban dan pelanggan lainnya.
Korban kemudian dirawat intensif dengan tujuh luka serius di kepala, wajah, leher, tangan dan tulang punggung.
Luka-luka yang dialami korban tidak mengancam jiwa, menurut laporan.
Baca: Pembunuhan Sadis, Petugas Sekuriti Tikam Dua Orang Paman dan Keponakan Hingga Tewas Bersimbah Darah
Baca: Gara-gara Cekcok saat Mabuk, Seorang Pria Tikam Temannya Pakai Pisau Dapur, Korban Alami Luka
Dolganovskaya segera ditahan oleh polisi dan anggota Komite Investigasi Rusia setelah ia diduga melarikan diri dari tempat kejadian.