Selasa, 30 September 2025

Ledakan di Beirut

Kebakaran di Pelabuhan Beirut: Warga Lebanon Panik di Tengah Kobaran Api yang Menjulang Tinggi

Kebakaran terjadi hanya dua hari setelah pemadam berhasil memadamkan si jago api di lokasi ledakan besar yang menewaskan 200 orang pada bulan lalu.

Gulf today
Kebakaran hebat di pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis (10/9/2020). 

"Meskipun kami tidak pergi secara 'buta'," kata Letnan Michel Murr, yang mengawasi upaya pemadam kebakaran di Beirut, kepada Al Jazeera.

Sebelumnya, 10 petugas pemadam kebakaran tewas pada 4 Agustus setelah dikirim untuk memadamkan api yang disebabkan oleh ledakan 2.750 ton  amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan.

Murr mengatakan tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan keberadaan bahan peledak di daerah tersebut, tetapi mengatakan itu tidak mungkin.

"Kami sangat berhati-hati mengingat situasinya," tambah Murr.

Dia mencatat, tidak ada cedera akibat kebakaran itu.

Lebih lanjut, Murr mengatakan mereka sedang bekerja untuk "menahan" api tetapi belum dapat mengendalikannya hingga pukul 14.30 waktu setempat  (11.30 GMT).

Helikopter digunakai untuk membantu upaya pemadaman tersebut.

Baca: Mustapha Adib Terpilih Menjadi Perdana Menteri Lebanon

Baca: Lebanon Pilih Mustapha Adib sebagai Perdana Menteri Baru yang Gantikan Hassan Diab

Penyelidikan Penyebab Kebakaran

Secara terpisah, Jaksa penuntut Ghassan Oueidat telah menugaskan semua badan keamanan utama untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran.

Ia diperintahkan untuk melakukannya oleh Menteri Kehakiman sementara negara, Marie Claude Najem.

Sumber militer mengatakan kepada Al Jazeera, pasukan keamanan sedang melakukan survei lengkap di seluruh area pelabuhan.

Tetapi tidak dapat mengatakan berapa banyak yang telah diselesaikan dan kapan survei akan dilakukan.

"Jumlah pekerjaan dan area yang terlibat sangat besar," katanya.

Baca: Permintaan Industri Kaca dan Aluminium di Lebanon Meningkat Pasca Ledakan yang Luluhlantakkan Beirut

Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibukota Lebanon, Beirut, pada 4 Agustus 2020. Seorang mantan anggota parlemen Israel merayakan ledakan yang menewaskan 130 orang dan melukai 5.000 lainnya dengan menyebut bahwa ledakan tersebut adalah 'hadiah dari Tuhan'. (STR / AFP)

Baca: Pasca Ledakan Beirut, Lebih dari 4 Ton Amonium Nitrat Ditemukan Dekat Pelabuhan

Kemarahan Warga Lebanon

Di media sosial, orang Lebanon menyuarakan emosi mereka, campuran kemarahan, ketakutan, dan kelelahan pada keadaan darurat terbaru yang mencengkeram ibu kota mereka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan