Virus Corona
Foto Nancy Pelosi Tak Pakai Masker di Salon Rambut Tersebar, Sempat Marahi Trump Karena Hal Sama
Rekaman yang dibagikan Fox News menunjukkan Nancy Pelosi berjalan dengan masker di lehernya, bukan menutup mulutnya.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR AS Nancy Pelosi tengah menjadi perbincangan.
Pasalnya, foto anggota Demokrat AS tersebut saat tak mengenakan masker tersebar.
Dalam foto itu, Nancy Pelosi tengah berada di salon rambut eSalon di San Francisco.
Mengutip BBC, Nancy Pelosi kerap mengenakan masker ketika berada di depan publik dan dikenal keras ketika menegur Presiden AS Donald Trump agar mengenakan masker.
Baca: Tolak Gunakan Masker, Penumpang Ini Dikeluarkan dari Pesawat
Baca: Studi Kasus di China: 23 Penumpang Bus Tertular Virus Corona dari 1 Orang, Tak Ada yang Pakai Masker

Dia mengatakan agar Partai Republik mengerti ilmu pengetahuan tentang pencegahan pandemi Covid-19.
Tetapi, rekaman yang dibagikan Fox News menunjukkan Nancy Pelosi berjalan dengan masker di lehernya, bukan menutup mulutnya.
Dari rekaman yang beredar, seorang stylist yang mengenakan masker mengikuti Pelosi.
Juru Bicara Demokrat: Pelosi Tak Sadar Melanggar Peraturan
Lebih jauh, Juru Bicara Demokrat California memberikan tanggapannya atas viralnya foto Ketua DPR AS itu.
Dia mengatakan, Nancy Pelosi tak menyadari dirinya telah melanggar peraturan kota asalnya mengenai pencegahan Covid1-19.
Baca: Positif Covid-19 Istri Wali Kota Depok Sebar Pesan : Pakai Masker, Jangan Sampai Diangkut Ambulans
Baca: BKSAP DPR Serahkan Masker dari Parlemen Vietnam ke RSCM
Pemilik Salon Angkat Bicara
Lebih jauh, pemilik salon, Erica Kious, mengatakan kepada Fox News bahwa dia memberikan pekerjaan kepada seorang stylist sebab asisten Pelosi membuat reservasi.
Asisten Pelosi mengatakan, bosnya ingin mencuci dan mengeringkan rambut di salon tersebut.
Kious menuturkan, dia mengatakan kepada stafnya agar menyelesaikan pekerjaan tersebut, karena dia sendiri tak bisa bekerja.

Baca: Artis Jepang Maria Hamasaki Meninggal, Sempat Dibully karena Tak Pakai Masker, Diduga Bunuh Diri
Untuk diketahui, lebih dari 5.000 bisnis di wilayah Teluk San Francisco saja telah ditutup sejak Maret 2020.