Selasa, 7 Oktober 2025

Amerika Serikat Protes China Lakukan Uji Coba Rudal Balistik di Laut Cina Selatan

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) memprotes aksi China melakukan uji coba rudal balistik

Unofficialchina.blog
Ilustrasi: Rudal Balistik Dong-Feng 26 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON-- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) memprotes aksi China melakukan uji coba rudal balistik di Laut Cina Selatan.

Pentagon mengatakan pada Kamis (27/8/2020), peluncuran rudal balistik China di Laut Cina Selatan adalah ancaman bagi perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.

"Penggunaan rudal, dalam latihan militer di laut yang disengketakan adalah melanggar Kode Etik (Deklarasi) 2002," kata Pentagon dalam sebuah pernyataannya seperti dilansir Aljazeera, Jumat (28/8/2020).

Baca: Merespon Agresifnya Militer Amerika, China Tembakkan Rudal Penghancur Kapal Induk

"Melakukan latihan militer di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan adalah kontraproduktif untuk mengurangi ketegangan dan menjaga stabilitas," jelas Pentagon.

Laporan mengkonfirmasikan China telah meluncurkan sebanyak empat rudal balistik selama latihan militer di sekitar Kepulauan Paracel.

Pentagon mengatakan langkah itu mempertanyakan komitmen negara itu atas deklarasi tahun 2002 untuk menghindari kegiatan provokatif di laut yang disengketakan.

Baca: India Kirim Rudal Portabel Igla Antisipasi Pergerakan Pesawat Tempur China di Himalaya

"Latihan tersebut juga melanggar komitmen RRC di bawah Deklarasi 2002 tentang Perilaku Pihak di Laut China Selatan untuk menghindari kegiatan yang akan mempersulit atau meningkatkan sengketa dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas," jelas pernyataan Pentagon.

Selama dekade terakhir, China telah membangun instalasi militer di beberapa lokasi yang disengketakan di Laut Cina Selatan untuk menegaskan klaim atas sebagian besar daerah.

Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan dan Indonesia juga memiliki klaim maritim di Laut China Selatan.

South China Morning Post melaporkan sebelumnya pada Kamis (27/8/2020), China meluncurkan rudal balistik DF-26B jarak menengah dari Provinsi Qinghai dan rudal DF-21D jarak menengah dari Provinsi Zhejiang.

Pentagon mengatakan latihan militer China 23-29 Agustus di dekat Paracels - yang disebut Kepulauan Xisha - adalah "terbaru dalam serangkaian panjang tindakan RRC untuk menegaskan klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan negara tetangga di Asia Tenggara."

AS telah mendesak China pada bulan Juli lalu, untuk mengurangi "militerisasi dan pemaksaan" di wilayah tersebut.

Sebaliknya, "RRC memilih untuk meningkatkan kegiatan latihan dengan menembakkan rudal balistik," kata Pentagon.

DF-26B secara resmi diluncurkan awal bulan ini, dan mampu memukul target bergerak di laut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved