Israel-UEA Aktifkan Saluran Telepon Antar Negara, Menyusul Normalisasi Hubungan Diplomatik
Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) meresmikan saluran telepon antar negara menyusul kesepakatan normalisasi hubungan.
TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) meresmikan saluran telepon antar negara menyusul kesepakatan normalisasi hubungan.
Menteri Luar Negeri Israel-UEA saling berbicara melalui telepon dan bertukar salam, “menyusul kesepakatan perdamaian bersejarah”, kata pernyataan, yang dikutip Tribunnews dari BBC.
Kesepakatan antara Israel-UEA ini ditengahi ole AS dan diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Kamis (14/8/2020).
Sebagian besar komunitas internasional menyambut baik normalisasi hubungan tersebut, meski Palestina, Iran, Turki mengecam langkah itu.
Baca: Afrika Selatan Prihatin dengan Kesepakatan Israel-UEA
Baca: Israel Serang Pos Pengamatan Hamas, Klaim Sebagai Balasan atas Gangguan Perbatasan

Di bawah ketentuan normalisasi, Israel setuju untuk menangguhkan rencana pencaplokan bagian Tepi Barat yang diduduki.
Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi, yang mengadakan panggilan telepon dengan mitranya dari Emirat Abdullah bin Zayed al-Nahyan mengunggah cuitan pada Minggu (16/8/2020).
"Kedua belah pihakmemutuskan bersama tentang pembentukan saluran komunikasi langsung sebelum penandatanganan perjanjian normalisasi antara keduanya. negara dan berencana segera bertemu," tulisnya dalam cuitan.
Baca: Israel Tutup Zona Penangkapan Ikan di Lepas Pantai Jalur Gaza
Baca: Emirat Arab Tegaskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Tidak untuk Hadapi Iran
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi Israel mengatakan penyedia telekomunikasi di UEA telah membuka blokir panggilan ke nomor dengan kode negara Israel +972.
"Saya mengucapkan selamat kepada Uni Emirat Arab atas (pembukaan) blokir tersebut," kata Menteri Komunikasi Israel Yoaz Hendel.
"Banyak peluang ekonomi sekarang akan terbuka dan langkah-langkah membangun kepercayaan ini penting untuk memajukan kepentingan negara," terangnya.
Untuk diketahui, normalisasi hubungan akan mencakup pembukaan kedutaan di wilayah masing-masing.
Baca: Bela Palestina, Turki Ancam Putus Hubungan Diplomatik dengan UEA dan Tarik Dubes di Abu Dhabi
Baca: POPULER Internasional: Di Balik Kesepakatan Damai UEA-Israel | Kamala Harris Bagi Kampanye Joe Biden
Kedua Belah Pihak Harus Tandatangani Kesepakatan di Washington
Lebih jauh, dalam waktu tiga minggu, kedua belah pihak diharapkan menandatangi kesepakatan di Washington, AS.
Sebagai tanda lain dari hubungan baru yang lebih dekat, Israel-UEA menandatangani kesepakatan pada hari Sabtu terkait penelitian Covid-19.
Hingga saat ini Israel belum memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab.
Tetapi kekhawatiran atas Iran telah menyebabkan kontak tidak resmi di antara mereka.
Penasihat utama Presiden Trump, Jared Kushner, mengatakan kepada CBS bahwa dia dan Presiden Trump telah mengerjakan kesepakatan antara Israel dan UEA sejak Trump menjabat.
Baca: Dituding Lonjakan Covid-19 di Selandia Baru Mengerikan, Ini Balasan PM Jacinda Ardern untuk Trump
Baca: Kembali Menyerang, Michelle Obama Sebut Donald Trump Presiden yang Salah untuk Amerika Serikat
Palestina Mengecam Perjanjian
Secara terpisah, perjanjian tersebut dilaporkan mengejutkan para pemimpin Palestina.
Seorang juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan kesepakatan itu sama dengan "pengkhianatan".
Sejak deklarasi kemerdekaan Israel pada tahun 1948, Israel hanya menandatangani kesepakatan damai dengan dua negara Arab lainnya, Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.