Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sempat Reda, Kasus Covid-19 di Korea Selatan Kembali Melonjak

Pemerintah Korea Selatan menuduh seorang pemimpin sekte agama melanggar aturan isolasi diri dan menghalangi penyelidikan wabah virus corona.

Editor: Hasanudin Aco
ist
Daewoong Infion, perusahaan farmasi joint venture asal Korea Selatan Daewoong Group telah mengantongi izin dari pihak regulator Indonesia di bidang kesehatan untuk melakukan uji klinis fase 1 untuk pengembangan terapi COVID-19 bernama ‘DWP710’. 

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL -  Jumlah kasus baru Covid-19 di Korea Selatan mencapai angka tertinggi sejak lima bulan terakhir pada Minggu (16/08/2020).

Padahal sebelumnya kasus Covid-19 di negara itu sempat reda.

Sebuah sekte agama dituding bertanggung jawab atas jumlah penularan yang besar di Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Pemerintah Korea Selatan menuduh seorang pemimpin sekte agama melanggar aturan isolasi diri dan menghalangi penyelidikan wabah virus corona.

Pada hari Minggu (16/08), Korea Selatan melaporkan 279 kasus baru, dua kali lipat lebih banyak dari kasus hari Jumat, yang mencapai 103 kasus.

Sebagian besar infeksi baru ditemukan di Seoul dan sekitarnya. 

Seoul mencatat 146 kasus baru, 107 di antaranya terkait dengan Gereja Sarang Jeil yang dipimpin oleh Jun Kwang-hoon, seorang pendeta kontroversial yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah, sebagaimana dilapokan Reuters.

Baca: Rusia Mulai Produksi Vaksin Covid-19 Sputnik V, Target 5 Juta Dosis pada Desember 2020

Pemerintah Korea Selatan mengatakan jumlah kasus yang terkait Gereja Sarang Jeil telah mencapai 249 secara nasional (data 16/08), dan kemungkinan bertambah karena ribuan orang sedang menjalani tes Covid-19.

Kementerian Kesehatan mengatakan akan mengajukan pengaduan terhadap Jun pada Minggu malam.

Jun dituduh melanggar aturan isolasi diri dengan berpartisipasi dalam demonstrasi pada hari Sabtu dan "menghalangi" penyelidikan epidemiologi dengan tidak mengirimkan daftar lengkap anggota gereja untuk pengujian dan penelusuran kasus.

Ribuan demonstran turun ke jalan pada hari pembebasan Korea Selatan pada Sabtu (15/08/202).

Mereka memprotes kebijakan Presiden Moon Jae-in dan menentang larangan demonstrasi di ibu kota.

Jun dan sejumlah jemaat gereja itu berpartisipasi, meski sebelumnya sudah diperintahkan untuk melakukan isolasi diri setelah lebih dari 100 kasus positif dilaporkan terkait dengan gereja itu.

Sebanyak 4.066 anggota gereja diharuskan menjalani tes Covid-19, tetapi pihak berwenang gagal menjangkau 669 orang, menurut keterangan pemerintah kota, seperti dilaporkan Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved