Ledakan di Beirut
Pernyataan Donald Trump Soal Ledakan Beirut Dibantah Pejabat Kemenhan Amerika Serikat
Pernyataan 3 pejabat ini kontras dengan pernyataan Presiden Donald Trump sebelumnya, yang mengklaim ledakan karena serangan.
Selama konferensi pada Selasa itu, Trump terus menyiratkan bahwa Beirut telah menjadi sasaran "serangan" pihak tertentu.
Kesaksian warga
Dikutip Tribunnews dari BBC, seorang saksi mata bernama Hadi Nasrallah mengatakan awalnya ia melihat api.
Namun, saat itu, Nasrallah mengaku tak tahu jika akan terjadi ledakan besar.
Tiba-tiba saja ia kehilangan pendengaran karena ternyata tempat dirinya berada sangat dekat dengan lokasi kejadian.
Baca: Penyebab Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Presiden dan PM Janjikan Investigasi
Baca: Video Detik-detik Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Kota Hancur Lebur hingga Mobil-mobil Terbalik
Selama beberapa detik kehilanan pendengaran, Nasrallah tahu ada yang salah.
Suara ledakan terdengar keras dan bangunanpun bergetar.
Setelahnya, tampak kaca-kaca mobil dan bangunan di sekitar Nasrallah pecah.
Bahkan, kaca-kaca di bangunan tinggi juga turut pecah dan turun ke bawah.
Lebih lanjut, Nasrallah menuturkan orang-orang di Beirut mulai memanggil satu sama lain.
"Kami kaget, karena saat hal seperti ini tejradi, hanya satu daerah yang terkena dampaknya."
"Tapi, kali ini semua Beirut (terkena), bahkan daerah di luar Beirut," ungkapnya.
Selain Hadi Nasrallah, seorang jurnalis bernama Sunniva Rose, juga mengisahkan kronologi ledakan di Beirut menurutnya.
Ketika ledakan terjadi, Rose tengah mengemudi menuju Beirut pada Selasa sore.
Ia lalu menyaksikan sendiri kekacauan terjadi.
Baca: 70 Orang Tewas dan Lebih Dari 3.500 Orang Luka-luka Akibat Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon