Selasa, 7 Oktober 2025

Ledakan di Beirut

Istri Dubes Belanda Alami Luka Parah Akibat Ledakan di Beirut Lebanon

Istri Dubes menderita luka parah akibat insiden yang telah memakan korban 100 orang tewas dan sekitar 4.000 orang terluka

AFP/STR
Warga yang terluka berjalan di dekat lokasi terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Istri Duta Besar Belanda untuk Lebanon turut menjadi korban ledakan di Beirut, pada Selasa (4/8/2020).

Hal tersebut disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri Belanda melaporkan pada Rabu (5/8/2020), seperti dilansir Reuters.

Baca: Calon Pengantin Ini Tak Sengaja Rekam Detik-detik Ledakan di Beirut saat Lakukan Prewedding

Kementerian Luar Negeri Belanda menyebut, istri Dubes menderita luka parah akibat insiden yang telah memakan korban 100 orang tewas dan sekitar 4.000 orang terluka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan istri Dubes telah dirawat di rumah sakit.

Dia mengatakan ledakan itu telah menyebabkan kerusakan di Kedutaan Belanda

Setidaknya, empat orang lain juga mengalami luka-luka akibat ledakan itu.

100 Orang Tewas Dan 4.000 Orang Luka-luka

Jumlah korban tewas akibat ledakan besar yang mengguncang Beirut terus bertambah hingga mencapai 100 orang.

Hal itu disampaikan kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh kepada LBCI TV melalui sambungan telepon, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/8/2020).

Bahkan George Kettaneh memperkirakan jumlahnya masih akan bertambah, mengingat proses evakuasi korban di lokasi masih terus dilakukan oleh petugas.

Palang Merah berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan untuk mengevakuasi korban dari lokasi ledakan ke rumah sakit.

Sebelumnya dilaporkan 78 orang tewas dan hampir 4.000 orang luka-luka akibat insiden ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa (4/8/2020).

Ledakan di gudang pelabuhan menyimpan bahan eksplosif adalah yang paling kuat pada tahun ini di Beirut.

Presiden Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat, yang digunakan untuk bahan pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa tindakan keamanan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved