Virus Corona
Gelombang Kedua 30 Orang Positif Covid-19, PM Vietnam: Semua Provinsi dan Kota Berisiko
Dengan begitu, 30 orang telah terinfeksi Covid-19, sejak virus muncul kembali pada akhir pekan lalu.
TRIBUNNEWS.COM, HANOI -- Kementerian Kesehatan Vietnam, pada Rabu (29/7/2020), melaporkan delapan kasus baru dari penyaluran lokal infeksi virus corona (Covid-19).
Semua pasien baru Covid-19, terpapar dari tiga rumah sakit di pusat kota Danang.
Dengan begitu, 30 orang telah terinfeksi Covid-19, sejak virus muncul kembali pada akhir pekan lalu.
Negara di Asia Tenggara ini kembali menerapkan waspada tinggi setelah pihak berwenang pada Sabtu (25/7/2020), menyebut kasus baru telah muncul di Danang, daerah pertama Covid-190 menyerang masyarakat sejak April 2020.
Sejauh ini Vietnam telah mencatat total 446 kasus corona, dengan tanpa ada kasus kematian.
"Hampir 83 persen pasien terinfeksi telah sembuh," kata Kementerian Kesehatan, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/7/2020).
PM Vietnam: Setiap Provinsi, Kota Berisiko Terinfeksi Covid-19
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc memperingatkan pada Rabu (29/7/2020), setiap provinsi dan kota di negara itu berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.
Baca: 11 Wisatawan Lokal Positif Corona setelah Manfaatkan Diskon Hotel, Vietnam Evakuasi 80.000 Warga
"Kita harus bertindak lebih cepat dan lebih sengit dalam rangka untuk mengendalikan wabah," ujar PM Vietnam.
Ia mengatakan, "gelombang" baru Covid-19 tampaknya berbeda dengan yang terjadu di Vietnam awal tahun ini.
Lebih lanjut ia mengatakan lokasi wisata di seluruh negeri harus meningkatkan kewaspadaan.
"Danang, di mana infeksi baru ditemukan minggu lalu, akan alami lockdown yang ketat", laporan media lokal.
Sebelumnya, Vietnam mengevakuasi 80 ribu orang, yang sebagian besar wisatawan lokal, dari pusat pariwisata di Kota Danang, setelah tiga penduduk positif Covid-19 pada akhir pekan lalu.
Demikian pemerintah Vietnam menyampaikan pada Senin (27/7/2020).
Negara Asia Tenggara ini kembali menerapkan waspada tinggi setelah pada Sabtu (25/7/2020) pemerintah mengkonfirmasi kasus baru pertama di masyarakat sejak April.