Terbongkar Cara Perusahaan Sarung Tangan Top Glove Malaysia Pekerjakan Buruhnya, AS Larang Impor
Amerika melarang impor Top Glove setelah tahu bagaimana perusahaan sarung tangan ini mempekerjakan buruhnya.
"Top Glove mematuhi hukum perburuhan dan persyaratan kepatuhan sosial & berkomitmen untuk terus meningkatkan praktik perburuhan kami," kata Channel 4 News.
Namun, ini bukan pertama kalinya Top Glove diteliti untuk klaim mereka mengeksploitasi tenaga kerjanya.
Perusahaan mengatakan pihaknya mencakup biaya rekrutmen untuk pekerja sejak Januari 2019 tetapi beberapa pekerja masih menunggu biaya pengembalian, kata laporan dari The Hill.
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah mengerjakan masalah yang melibatkan penelusuran ekstensif, untuk menetapkan jumlah yang benar untuk dibayarkan kembali kepada pekerja kami," kata Top Glove, dalam sebuah pernyataan.
Baca: China Tuding Amerika Lakukan Provokasi di Laut China Selatan
Baca: Karyawan Bank di Amerika Serikat Diminta Hapus Aplikasi TikTok dari Telepon
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)