Minggu, 5 Oktober 2025

Hagia Sophia di Turki Jadi Masjid, Berikut Tanggapan Dunia

Hagia Sophia merupakan titik fokus dari kerajaan Bizantium Kristen dan Muslim Ottoman dan sekarang salah satu monumen yang paling sering dikunjungi.

Ozan KOSE / AFP
Orang-orang mengunjungi Museum Hagia Sophia pada 26 Juni 2020 di Istanbul. Pengadilan tinggi Turki dijadwalkan pada 2 Juli 2020 untuk memberikan vonis kritis pada status landmark landmark Istanbul yang menjadi museum masjid yang berubah menjadi masjid, Hagia Sophia, sebuah keputusan yang dapat mengobarkan ketegangan terutama dengan negara tetangga Yunani. Gedung abad keenam - sebuah magnet bagi para wisatawan di seluruh dunia dengan arsitekturnya yang menakjubkan - telah berfungsi sebagai museum sekuler sejak tahun 1930-an yang menjadikannya terbuka bagi umat beragama dari semua agama. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Presiden Turki, Tayyip Erdogan mendeklarasikan Hagia Sophia kembali menjadi masjid pada Jumat (10/7/2020) dengan ditandai salat Jumat pertama kalinya.

Demikian disampaikan Erdogan pada Jumat (10/7/2020), usai pengumuman alih fungsi dari museum menjadi masjid.

Perubahan status dari museum menjadi masjid terjadi setelah pengadilan memutuskannya.

Banyak negara menolak perubahan status monumen berusia hampir 1.500 tahun itu.

Amerika Serikat, Rusia, Yunani, Uni Eropa dan para pemimpin gereja adalah di antara mereka yang mengungkapkan keprihatinan tentang perubahan status situs Warisan Dunia UNESCO.

Hagia Sophia merupakan titik fokus dari kerajaan Bizantium Kristen dan Muslim Ottoman dan sekarang salah satu monumen yang paling sering dikunjungi di Turki.

Kementerian Budaya Yunani menggambarkan keputusan pengadilan Turki sebagai "provokasi terbuka" untuk dunia beradab.

Dalam foto ini, foto yang diambil pada 2 Juli 2020 di Istanbul menunjukkan museum Hagia Sophia di Istanbul.
Dalam foto ini, foto yang diambil pada 2 Juli 2020 di Istanbul menunjukkan museum Hagia Sophia di Istanbul. (Ozan KOSE / AFP)

Sementara UNESCO menyayangkan keputusan Turki yang tidak mengkonsultasikan sebelumnya dan sekarang akan meninjau status bangunan.

Erdogan telah berusaha untuk memindahkan Islam ke dalam arus utama politik Turki dalam 17 tahun kepemimpinannya.

Dia telah lama ingin memulihkan status masjid dari bangunan abad keenam, yang diubah menjadi sebuah museum pada masa-masa awal negara sekuler Turki modern di bawah Mustafa Kemal Ataturk.

"Dengan putusan pengadilan ini, dan dengan langkah-langkah yang kami ambil sejalan dengan keputusan tersebut, Hagia Sophia menjadi masjid lagi, setelah 86 tahun, sesuai dengan keinginan Fatih, sang penakluk dari Istanbul," kata Erdogan.

Baca: POPULER Internasional: Hagia Sophia Dijadikan Masjid hingga Kisah Pria Dampingi Pacar hingga Glowing

Baca: Deretan Negara dan Pimpinan Gereja yang Kecewa Lantaran Hagia Sophia Dikonversi Jadi Masjid

Saat menceritakan sejarah pada saat kritis terhadap Kekaisaran Bizantium dan pendiri Republik modern, Erdogan mengatakan, Turki sekarang bisa meninggalkan "kutukan Allah, (memperoleh-red) keuntungan dan malaikat" seperti yang dikatakan Fatih-Sultan Utsmaniyah Mehmet II (Sultan Ottoman Mehmet II).

"Seperti semua masjid kami, pintu Hagia Sophia akan terbuka untuk semua, penduduk setempat dan wisatawan mancanegara, umat Muslim dan non-Muslim," kata Erdogan.

Departemen Luar Negeri AS, yang telah mendesak Turki untuk mempertahankan bangunan Hagia Sophia sebagai museum, mengatakan dalam sebuah pernyataan itu "kekecewaannya" atas keputusan itu.

Foto diambil pada tanggal 26 Juni 2020 di Istanbul, seorang turis mengambil foto bagian tengah utama Hagia Sophia melalui
Foto diambil pada tanggal 26 Juni 2020 di Istanbul, seorang turis mengambil foto bagian tengah utama Hagia Sophia melalui "Gerbang Kaisar". Pengadilan tinggi Turki pada 10 Juli 2020 mencabut status Hagia Sophia abad keenam sebagai museum, (Ozan KOSE / AFP)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved