Kamis, 2 Oktober 2025

Tangan Remaja Pria Ini Lumpuh Gara-gara Kelamaan Main Game

Ibu Xiaobin mengatakan bahwa putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya selama penutupan sekolah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Tangan Remaja Pria Ini Lumpuh Gara-gara Kelamaan Main Game
ist
Ilustrasi main game

TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Seorang remaja di Tiongkok tidak dapat menggerakkan lengan dan tangan kirinya setelah bermain video game di komputer selama sebulan.

Anak baru gede (ABG) cowok berusia 15 tahun itu, yang dijuluki Xiaobin itu, asyik bermain video game selama 22 jam sehari ketika tinggal di rumah selama penguncian Coronavirus.

Diberitakan Dailymail, dia dilarikan ke rumah sakit di kota Nanning di China selatan setelah tiba-tiba pingsan di rumah.

Hal ini baru-baru ini terungkap oleh Nanning Television setelah Xiaobin telah menerima perawatan di Rumah Sakit Jiangbin di provinsi Guangxi sejak insiden itu.

Baca: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Gangguan Mental, Apa Saja Tanda-tandanya? Ini Jawaban Psikiater

Siswa kelas 9 telah tinggal di rumah sejak Februari setelah sekolah-sekolah di seluruh China ditutup karena wabah virus corona.

Ibu Xiaobin mengatakan bahwa putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya selama penutupan sekolah.

Ketika orang tuanya bertanya apa yang dia lakukan, Xiaobin menjawab bahwa dia mengambil kelas online.

Orang tua memberi tahu wartawan ‘Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana. "

Sang ibu kemudian menemukan bahwa Xiaobin telah bermain game komputer tanpa henti selama 22 jam sehari.

Dia berkata ‘Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari. "

Remaja itu dilarikan ke rumah sakit Nanning pada bulan Maret setelah dia tiba-tiba pingsan di rumah.

Xiaobin didiagnosis menderita stroke otak setelah menjalani CT scan.

Dia juga kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.

Dr Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan bahwa kondisi bocah lelaki itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang tidak sehat dari bermain-main game komputer dan begadang.

Dia mengatakan kepada media lokal  ‘Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah. Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved