Virus Corona
Fakta-fakta dan Cara Meminimalisir Penyebaran Virus Corona Melalui Udara
Menurut Dr Linsey Marr, ahli aerosol di Virginia Tech, aerosol dilepaskan ketika seseorang tanpa gejala menghembuskan napas, berbicara atau bernyanyi.
Aerosol Tak Berbeda dengan Tetesan
Lebih jauh, aerosol adalah tetesan.
Keduanya tidak berbeda, kecuali dalam hal ukuran.
Para ilmuwan terkadang menyebut tetesan berdiameter kurang dari lima mikron sebagai aerosol.
Sejak awal munculnya pandemi, WHO dan organisasi kesehatan masyarakat menyebut, kemampuan virus untuk menyebar melalui tetesan besar terjadi ketika orang memiliki gejala batuk dan bersin.
Sementara aerosol lebih kecil.
Dibanding dengan tetesan, aerosol mengantuk lebih sedikit virus.
Namun karena aerosol lebih ringan, mereka dapat berlama-lama di udara selama berjam-jam, terutama karena tidak adanya udara segar (pergantian udara-red).
Dalam ruang tertutup yang padat, satu orang yang terinfeksi dapat melepaskan cukup aerosol dari waktu ke waktu, kemudian menulari banyak orang.

Seberapa Penting Jarak Fisik dan Mencuci Tangan?
Masih dikutip dari New York Times, jarak fisik masih sangat penting.
Semakin dekat dengan orang terinfeksi, semakin banyak aerosol dan tetesan mungkin terpapar.
Untuk itu, sering-seringlah mencuci tangan.
"Sejauh yang kami tahu, ini sama pentingnya," kata Dr Marr.
Baca: WHO Ubah Taktik: Minta Masyarakat Wajib Gunakan Masker saat Jarak Sosial Sulit Dilakukan
Apa Saja yang Dapat Dilakukan untuk Meminimalkan Resiko?