Minggu, 5 Oktober 2025

95 Persen Tahanan Palestina di Israel Disiksa, Terdapat 191 Pelanggaran HAM dalam Sepekan

Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dalam sebuah laporan pada Kamis (25/6/2020) lalu membeberkan penyiksaan yang dialami selama menjadi tahanan Israel.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: bunga pradipta p
Said Khatib/AFP
Paramedics treat an injured Palestinian at a hospital in the southern Gaza Strip 

Israel telah melakukan banyak kejahatan penyiksaan dan menimbulkan ancaman bagi kemanusiaan.

Ada 191 Pelanggaran HAM oleh Tentara Israel dalam Sepekan

International Middle East Media Center melaporkan 191 pelanggaran HAM, hasil catatan Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) pada Kamis (25/6/2020) lalu.

PCHR berhasil mendokumentasikan 191 pelanggaran HAM internasional dan hukum humaniter internasional (IHL) oleh pasukan dan pemukim Israel di wilayah pendudukan Palestina (oPt) dari 18 Juni hingga 24 Juni silam.

Mayoritas adalah penyerangan warga sipil yang tidak bersalah.

Tentara Israel kerap melukai warga sipil, anak-anak, dan wanita dengan peluru baja.

Selain itu, mereka juga menangkap dengan menggunakan kekuatan berlebihan bagi warga Palestina.

Setidaknya ada 24 pelanggaran HAM yang terjadi di Tepi Barat, wilayah yang ingin dianeksasi, termasuk Yerussalem Timur yang diduduki pasukan.

Di Yerussalem Timur, tentara memaksa 2 warga menghancurkan rumah mereka sendiri.

Lalu di Hebron, pasukan menyita paksa gudang domba, karavan, pompa minyak dan benda-benda lainnya.

Sementara itu di Desa Nahalin, tempat cuci mobil dan sebuah rumah dirusak, tentara mengambil paksa lahan pertahian, dan menyita alat konstruksi.

Baca: Israel Berencana Caplok Tepi Barat, Hamas Siap Kobarkan Perang

Baca: Palestina Tegaskan Tidak Biarkan Israel Ambil Tanah Tepi Barat

Pasukan Israel menggunakan buldoser untuk mengeluarkan karavan yang digunakan untuk fasilitas sekolah baru Palestina di Susia, Hebron di Tepi Barat. Rabu (19/02/2020)Pihak berwenang Israel mengatakan proyek sekolah campuran berada di daerah C dan Oleh karena itu diperlukan izin Israel untuk membangun pembangunan baru, menurut kepala otoritas pendidikan lokal di Yatta di Tepi Barat selatan. (HAZEM BADER/AFP)
Pasukan Israel menggunakan buldoser untuk mengeluarkan karavan yang digunakan untuk fasilitas sekolah baru Palestina di Susia, Hebron di Tepi Barat. Rabu (19/02/2020)Pihak berwenang Israel mengatakan proyek sekolah campuran berada di daerah C dan Oleh karena itu diperlukan izin Israel untuk membangun pembangunan baru, menurut kepala otoritas pendidikan lokal di Yatta di Tepi Barat selatan. (AFP/HAZEM BADER)

Di Lembah Jordan Utara, terdapat 48 pohon zaitun dibuldoser oleh para pasukan Israel.

Ini hanyalah sebagian kecil dari 24 pelanggaran yang terjadi di wilayah Tepi Barat.

Tidak hanya pasukan militer, para pemukim Israel yang tinggal di tanah Palestina juga melakukan hal yang sama.

Pada Jumat, (19/6/2020) pemukim Israel memukuli dan mendorong Wadee 'Fadi Salah (15), dari Desa al-Khader, selatan Betlehem.

Akibatnya, ia menderita memar di seluruh tubuhnya dan menerima perawatan di Rumah Sakit Pemerintah Beit Jala.

Pemukim kerap kali melakukan kekerasan fisik kepada para penduduk lokal hingga mereka mengalami luka-luka.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved