Virus Corona
Dunia Berlomba Terbitkan Prangko Covid-19, Indonesia Masih Menunggu Persetujuan Menteri
Sebelumnya prangko Covid-19 Indonesia direncanakan akan terbit bulan lalu. Namun hingga kini persetujuan resmi belum didapat dari menteri.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sedikitnya 17 negara telah menerbitkan prangko Covid-19. Namun prangko Indonesia secara resmi belum diterbitkan menunggu persetujuan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia.
"Iya benar, kita masih menunggu persetujuan resmi dari Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia untuk penerbitan prangko Covid-19 tersebut," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (25/6/2020).
Sebelumnya prangko Covid-19 Indonesia direncanakan akan terbit bulan lalu. Namun hingga kini persetujuan resmi belum didapat dari menteri.
Di tengah pandemi Corona saat ini justru banyak negara berlomba menerbitkan benda filateli sebagai upaya untuk menggalang dana atau mengumpulkan uang guna menyalurkannya kepada para lembaga medis untuk mengantisipasi pandemi Corona.
Pos dari negara Swiss misalnya dengan jelas mengungkapkan dengan tegas di halaman situsnya, "Bantu kami untuk membantu orang lain!"

Cap “COVID-19 Solidarity” juga dibuat Swiss untuk mencerminkan komitmen Swiss Post terhadap kohesi dengan masyarakat.
Hasil penjualan akan masuk ke Solidaritas Swiss dan Palang Merah Swiss.
"Ini adalah cara bagi Anda untuk mendukung mereka yang membutuhkan bantuan."
Setiap hari, staf yang tak terhitung jumlahnya di Swiss Post bekerja untuk memastikan penyediaan layanan-layanan penting.
Swiss Post menerbitkan stempel untuk mempromosikan solidaritas selama krisis coronavirus.
Semua proses penjualan prangko akan dibagi antara Swiss Solidarity dan Palang Merah Swiss.
Baca: Mei 2020 Dirjen Pos Indonesia Terbitkan Prangko Bertema Covid-19
Baca: Hadiri Peluncuran Prangko Kenang 64 Tahun Cinta Sejati Habibie Ainun, Najwa Shihab Hampir Menangis
Prangko itu dibuat dalam waktu yang sangat singkat dan dirancang oleh studio Nulleins Kommunications Design yang berbasis di Berne.
Para profesional desain grafis merancang prangko itu pada jarak yang aman dari kantor pusat mereka.
Cap itu melambangkan solidaritas selama pandemi coronavirus", dengan Swiss di tengah, sementara salib yang diputar menunjukkan bola yang bersinar.