Sabtu, 4 Oktober 2025

Singapura Akan Gelar Pemilihan Umum di Tengah Pandemi, PM Lee Hsien Loong Ungkap Alasannya

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyebut akan mengadakan pemilihan umum di tengah pandemi virus corona.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyebut akan mengadakan pemilihan umum di tengah pandemi virus corona.

Lewat pengumuman yang dikeluarkan Selasa (23/6/2020), Lee Hsien Loong mengatakan Presiden Halimah Yacob telah membubarkan parlemen dan hari pencalonan akan berlangsung 30 Juni 2020.

Sementara itu, Departemen Pemilihan Umum Singapura mengatakan, warga akan melakukan pemungutan suara pada 10 Juli.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Lee menjelaskan keputusannya untuk menyerukan pemilu di saat seperti ini.

Ia mengatakan dirinya "puas" pemungutan suara dapat dilakukan dengan aman dan partai politik dapat berkampanye secara efektif karena situasi di Singapura "relatif stabil."

PM Lee Hsien Loong menyerukan Pemilihan Umum 2020, Selasa 23 Juni 2020
PM Lee Hsien Loong menyerukan Pemilihan Umum 2020, Selasa 23 Juni 2020 (Prime Minister's Office, Singapore)

Baca: Salip Singapura, Indonesia Kini Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak Asia Tenggara

Baca: Babi Hutan Nyasar ke Tengah Kota di Singapura

"Pemilihan sekarang, ketika keadaan relatif stabil, akan membersihkan unit, dan memberi pemerintah mandat lima tahun baru," kata perdana menteri.

"Alternatifnya adalah menunggu pandemi Covid-19."

"Tetapi kami tidak memiliki jaminan, pandemi akan berakhir sebelum masa pemerintahan ini harus berakhir April mendatang."

"Dan itu sebabnya saya memutuskan untuk mengadakan pemilihan umum sekarang," tambahnya.

Baca: 2 Tahun Pengobatan Kanker Anaknya di Singapura, Denada Mendadak Gunakan APD di Rumah Sakit, Ada Apa?

Seperti yang dilansir CNBC, spekulasi akan diadakannya pemilihan umum mencuat semenjak beberapa pekan lalu.

Singapura mulai mencabut pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang penyebaran virus corona.

Pekan lalu, Singapura mengurangi sebagian besar lockdown parsial, memungkinkan hampir semua kegiatan ekonomi kembali berjalan.

Sementara itu, Partai Aksi Rakyat yang kini berkuasa telah memerintah Singapura sejak 1959, sebelum Singapura merdeka pada tahun 1965.

Dalam pemilihan sebelumnya pada tahun 2015, partai tersebut memenangkan 69,9 persen dari total suara.

Partai Aksi Rakyat menyapu 83 dari 89 kursi yang diperebutkan.

Jumlah kursi parlemen yang diperebutkan dalam pemilihan mendatang diperkirakan akan meningkat menjadi 93 kuris.

Hal itu sesuai yang direkomendasikan oleh Komite Peninjau Batas Pemilihan negara.

Baca: PM Lee Hsien Loong Umumkan 5 Langkah Peningkatan untuk Hentikan Penyebaran Virus Corona di Singapura

Virus Corona di Singapura

Singapura telah menjadi negara Asia yang paling parah dilanda wabah virus corona, setelah Indonesia.

Kementerian kesehatan Singapura sebelumnya mengonfirmasi 119 kasus virus corona baru pada hari Selasa, dengan perhitungan akumulatif mencapai 42.432 kasus.

Ekonomi Singapura yang terbuka dan bergantung pada perdagangan telah sangat terpukul akibat adanya pandemi ini.

Perekonomian mengalami kontraksi 0,7% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama.

Diperkirakan akan menyusut antara 4% dan 7% tahun ini.

Untuk meringankan pukulan ekonomi dari wabah, pemerintah telah mengumumkan empat putaran stimulus fiskal senilai hampir 100 miliar dolar Singapura ($ 71,9 miliar), atau sekitar 20% dari produk domestik bruto.

Tetapi Lee memperingatkan dalam pidatonya, Singapura belum merasakan dampak ekonomi penuh dari Covid-19, tetapi nanti.

"Terlepas dari semua langkah yang telah kami ambil, akan ada lebih banyak penutupan bisnis, dan lebih banyak pengurangan dalam beberapa bulan mendatang. Pengangguran akan naik," ujar PM Lee.

Ia juga menambahkan, ketidakpastian eksternal seperti meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok juga menjadi kekhawatiran.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved