Virus Corona
Lebih dari 1.500 Pekerja Rumah Jagal Hewan Terpapar Corona, Jerman Terpaksa Lockdown Lagi Wilayahnya
Lebih dari 1.500 pekerja dinyatakan positif Covid-19 di sebuah rumah jagal atau pemotongan hewan milik keluarga Tonnies di Jerman utara.
TRIBUNNEWS.COM - Daerah di negara bagian berpenduduk paling padat di Jerman telah 'dikurung kembali' setelah wabah virus corona menyebar.
Dikutip dari Sky News, wabah tersebut menyebar di rumah jagal hewan paling terkenal di wilayah tersebut.
Lebih dari 1.500 pekerja dari pabrik milik keluarga Tonnies di distrik Gutersloh dinyatakan positif Covid-19.
Rumah pemotongan hewan itu sebelumnya mengatakan telah berhenti beroperasi pada Rabu (17/6/2020) dan telah ditutup secara bertahap.
Armin Laschet, Gubernur wilayah Rhine-Westphalia Utara mengatakan, penduduk di wilayah Guetersloh hanya boleh memiliki kontak dengan keluarga mereka sendiri atau satu orang dari luar.

Baca: 657 Pekerja di Rumah Pemotongan Hewan Jerman Positif Covid-19, 7.000 Orang Dikarantina
Laschet menambahkan, bioskop, bar dan pusat kebugaran juga akan ditutup dalam upaya menahan penyebaran wabah.
Namun, restoran dapat terus melayani orang-orang dari rumah tangga.
Sekolah dan pusat pengasuhan anak telah ditutup minggu lalu sejak awal penyebaran wabah.
Penguncian lokal ini merupakan buntut melonjaknya nomor R negara itu menjadi 2,88.
Artinya, virus tersebut diperkirakan menyebar secara eksponensial.
Gubernur mengatakan, langkah-langkah tersebut baru akan dicabut pada 30 Juni 2020.

Baca: Italia, Jerman, Perancis dan Belanda Teken Kontrak dengan AstraZeneca Pasok Vaksin Covid-19
Namun hal tersebut dapat dilakukan bila situasinya membaik.
Ia juga tidak memberikan lebih detail mengenai bagaimana keberhasilan akan diukur.
Kementerian Kesehatan Jerman, Robert Koch Institute telah memperingatkan negara akan tetap waspada dalam beberapa minggu mendatang.
Ia menambahkan, meskipun ada pembatasan yang dicabut di seluruh negeri, virus masih beredar dan gelombang kedua mungkin terjadi.