Minggu, 5 Oktober 2025

Hubungan Korea Utara-Korea Selatan Makin Panas, Menteri Unifikasi Korsel Mengundurkan Diri

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menerima surat pengunduran diri dari menteri unifikasi, pada Jumat (19/6/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
SeongJoon Cho/Bloomberg
Tentara Korea Utara, latar belakang, dan seorang prajurit Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menerima surat pengunduran diri dari menteri unifikasi, Kim Yeon-chul, Jumat (19/6/2020).

Menteri yang bertanggung jawab atas hubungan antar Korea ini memilih undur diri di tengah memanasnya hubungan Pyongyang dan Seoul.

Sejatinya sejak Rabu (17/6/2020) lalu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul sudah menawarkan diri untuk mundur dari jabatannya, dikutip dari Reuters.

Kim Yeon-chul dinilai bertanggung jawab atas hubungan antar-Korea yang makin memburuk.

Dikutip dari Time, Kim Yeon-chul sudah meminta untuk berhenti pasca Korea Utara meledakkan kantor komunikasi di perbatasan. 

Baca: Hubungan Dua Korea Makin Panas, Menteri Unifikasi Korea Selatan Mundur

Baca: BTS Jadi Satu-satunya Artis Korea yang Masuk Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2020

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (Instagram Kedutaan Besar Korea Selatan)

Kim Yeon-chul ditunjuk Moon sebagai menteri unifikasi pada April tahun lalu, saat pembicaraan antara pemerintahan Trump dan Pyongyang mulai berantakan.

Kim meninggalkan pekerjaannya tanpa mengadakan satu pertemuan dengan Korea Utara.

Dia mengatakan ingin mengundurkan diri untuk mengambil tanggung jawab atas ketegangan antar-Korea.

Belum jelas siapa yang Presiden Moon pertimbangkan untuk menggantikan Kim.

Muncul seruan agar Moon merombak kebijakan luar negeri dan personel keamanan nasional di tengah memburuknya hubungan dengan Korut ini.

Lagipula peran Seoul untuk menengahi perundingan nuklir antara AS dengan Pyongyang pun telah memudar karena keduanya tidak sepakat dalam pertukaran bantuan dan pelucutan senjata.

Baca: Pasukan Korut Mulai Berdatangan di Perbatasan Korea Selatan

Baca: Kim Yo Jong Minta Presiden Korea Selatan Minta Maaf karena Rusak Hubungan Antar Korea

Sebuah jajak pendapat merilis hasil, elektabilitas Presiden Moon turun menjadi 55 persen, level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Menurunnya nilai Moon didasari kekhawatiran publik Korea Selatan atas kondisi Korea Utara saat ini.

Korea Utara menolak permintaan Seoul untuk memulai kembali proyek ekonomi antar Korea.

Sebelumnya proyek ini sempat terhenti karena Korut mendapat sanksi internasional atas program nuklir dan rudal.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved