Virus Corona
Dirjen Kesehatan Malaysia: Dexamethasone Miliki Efek Samping dan Komplikasi, Jangan Disalahgunakan
Kementerian Kesehatan Malaysia memberi peringatan akan efek samping Dexamethasone, obat yang menunjukkan hasil signifikan dalam menekan angka kematian
Dexamethasone, steroid umum yang biasanya digunakan untuk mengatasi inflamasi, disebut mampu menekan kematian hingga 1/3 dalam sebuah studi dengan 6000 pasien kondisi parah.
Lebih dari 2100 pasien menerima obat tersebut.
Pemerintah Inggris pun telah mengizinkan penggunaan Dexamethasone untuk pasien Covid-19.

Namun, belum diketahui pasti seberapa bermanfaatnya Dexamethasone bagi pasien dengan gejala yang lebih ringan.
Selain itu, hasil studi tersebut juga belum ditinjau sejawat atau direplikasi dalam studi lain.
Baca: Mengenal Dexamethasone, Obat yang Disebut Pakar Inggris Ampuh Lawan Corona
Baca: Pemerintah Dukung Pengembangan Obat Corona oleh Universitas Airlangga
"Ini adalah bentuk peningkatan signifikan dalam pilihan terapi yang kita miliki," kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular top Amerika Serikat.
Dilansir USA Today, inilah hal-hal yang perlu diketahui mengenai Dexamethasone.
Apa itu Dexamethasone?
Deksametason adalah obat antiinflamasi dan pembengkakan yang umum digunakan untuk berbagai kondisi, kata Dr. Onyema Ogbuagu, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di Yale.
Deksametason Biasanya diresepkan dengan bentuk steroid oral atau intravena.
Dexamethasone ini unik, kata Ogbuagu, karena mengandung glukokortikoid.
Robert Glatter, seorang dokter darurat di Rumah Sakit Lenox Hill Kota New York City, mengatakan deksametason juga memiliki paruh hingga 54 jam.
Hal itu dapat membantu memastikan tingkat pengobatan terapeutik untuk mengobati peradangan yang berkelanjutan.
Seperti steroid lain, Dexamethasone adalah perawatan non-spesifik yang tidak harus menargetkan satu jalur spesifik peradangan atau pembengkakan, kata Ogbuagu.
Dexamethasone pun memiliki kekurangannya.