Senin, 6 Oktober 2025

Kim Yo Jong Minta Presiden Korea Selatan Minta Maaf karena Rusak Hubungan Antar Korea

Adik Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Yo Jong menyalahkan Korea Selatan atas rusaknya hubungan antar-Korea pada Rabu lalu.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/POOL/JORGE SILVA
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. 

Selama pertemuan dengan para pengamat Korea Utara dan politisi lokal, Moon mengatakan dia merasa kecewa, marah dan frustrasi mengikuti tindakan Korut.

Moon menambahkan dia tidak akan menyerah untuk bersepakat dengan Korea Utara.

"Jika perlu, aku akan mulai lagi dari awal," kata Moon.

Pemerintah Korea Utara Sebarkan Paham Anti-Pembelot

Korea Utara melancarkan pendidikan anti-pembelot kepada para warga mendapati masifnya propaganda dari pembelot.

Para pejabat pemerintahan Korea Utara melakukan pidato-pidato untuk menumbuhkan rasa permusuhan kepada para pembelot.

Diketahui, hubungan Korea Utara dan Korea Selatan akhir-akhir ini memanas karena para pembelot terus mengirim propaganda dari Korea Selatan.

Propaganda itu berbentuk selebaran, uang dolar AS, hingga video drama atau berita Korea Selatan.

Baca: Korea Utara dan Korea Selatan Memanas, Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul Siap Mundur

Baca: Media Korea Utara Ejek Korea Selatan setelah Kim Yo Jong Kritik Hubungan Korea Selatan-AS

Tentara Korea Utara, latar belakang, dan seorang prajurit Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan.
Tentara Korea Utara, latar belakang, dan seorang prajurit Korea Selatan berjaga di desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi (DMZ) di Paju, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bahan-bahan propaganda ini lantas diterbangkan menggunakan balon ke arah perbatasan Korea Utara.

"Baru-baru ini, hampir setiap hari ada pertemuan dan pidato tentang pengkhianat yang mengirim selebaran propaganda dari Korea Selatan," kata seorang sumber yang berbasis di Provinsi Ryanggang, dikutip dari Daily NK

"Para pembicara menyebutkan nama-nama spesifik dan membuat pernyataan menghasut tentang 'menghukum (pembelot) atas nama orang-orang'."

Sumber itu juga mengatakan, tersiar rumor pemerintah mengirim pasukan militer ke Korea Selatan.

"Rumor menyebar di antara orang-orang tentang (pihak berwenang) mengirim semacam pasukan khusus ke Korea Selatan," tambah sumber itu.

Pembelot dianggap sebagai pengkhianat negara di Korea Utara.

Biasanya pembahasan terkait para pembelot ini muncul di pertemuan-pertemuan publik.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved