Virus Corona
Presiden Ukraina Batalkan Pertemuan setelah Istri Positif Corona
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy membatalkan pertemuan dan kunjungan tatap muka setelah istinya dinyatakan positif Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy membatalkan pertemuan dan kunjungan tatap muka setelah istinya dinyatakan positif Covid-19.
Pers kepresidenan mengumumkan sejak Jumat (12/6/2020) presiden akan membatasi kontak ke lingkaran terdekat.
"Pertemuan tatap muka dikecualikan dalam beberapa hari mendatang."
"Partisipasi dalam acara-acara massa juga dikecualikan, perjalanan kerja di luar ibukota Ukraina dibatalkan," kata pers kepresidenan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
Baca: Usai Memutilasi Seorang Pria, Wanita di Ukraina Ini Dengan Santai Minum Kopi dan Merokok
Baca: 7 Tempat Terbengkalai di Dunia dan Kisah Menyedihkan di Baliknya, Ada Pripyat di Ukraina

Istri presiden, Olena Zelenska mengaku mengidap corona pada Jumat lalu.
Namun suami dan kedua anaknya negatif Covid-19.
"Hari ini saya menerima tes positif virus corona. Berita tak terduga."
"Terutama mengingat saya dan keluarga saya terus mengikuti semua peraturan, masker, sarung tangan, kontak minimum," tulis Zelenska di Facebook.
Dia mengaku dalam kondisi baik dan tidak dirawat di rumah sakit.
Sayangnya dia harus mengisolasi diri dari suami dan anak-anaknya.
Menurut catatan pemerintah, Ukraina melaporkan 29.753 kasus infeksi Covid-19.
Setidaknya ada 870 kematian akibat virus ini di negara tersebut.
Adapun pasien sebanyak 13.567 pasien Covid-19 telah sembuh di negara ini.
Corona Banyak Menginfeksi Anak-anak di Ukraina
Negara Eropa Timur yang berbatasan langsung dengan Rusia ini memiliki cukup banyak kasus Covid-19 pada anak.
Dikutip dari Relief Web, seorang dokter garda depan penanganan Covid-19 mencatat ribuan anak yang didiagnosa terinfeksi virus ini.
Bahkan pasien anak pertamanya memerlukan bantuan ventilator setelah masuk ke rumah sakit.
"Selama dua minggu, kami menghabiskan setiap menit dan setiap jam berjuang untuk hidupnya.
"Kami melakukan segala upaya untuk menyelamatkan anak ini."
"Itu adalah sukacita besar ketika kami berhasil meningkatkan kesehatannya dan mengeluarkan ventilator. Sekarang anak secara bertahap pulih dan sudah bisa bersama ibunya," kata Dr Oksana Znak, wakil kepala rumah sakit klinis anak-anak daerah Chernivtsi.

Baca: Imigrasi Tolak 2 Warga Ukraina dan 1 Irak, Total 242 WNA Dilarang Masuk ke Indonesia
Baca: WN Ukraina Tiba-tiba Demam dan Sesak Napas, Warga Tebesaya Gianyar Bali Tak Berani Membawanya ke RS
Pada 4 Juni, 297 anak-anak dari 1829 yang didiagnosis dengan Covid-19 memerlukan rawat inap.
Menurut dokter Znak, infeksi corona pada anak-anak biasanya ringan.
Kasus yang parah merupakan kejutan besar bagi para dokter.
"Kami tidak berharap bahwa anak-anak dapat beresiko memiliki penyakit Covid-19 parah. Kami memiliki beberapa anak dalam perawatan intensif selama waktu ini."
"Namun, keparahan kondisi mereka bukan disebabkan oleh Covid-19 tetapi penyakit yang mendasarinya."
Menurut dokter ini, biasanya anak-anak hanya menjalani perawatan corona ringan namun dalam perjalanannya terkadang kondisi memburuk.
Dokter Znak mengaku sedang banyak mempelajari penyakit Covid-19.
Sebab bagaimanapun juga penyakit ini masih baru terlebih cara penanganan yang baik pada anak-anak.
Bersama dengan rekan kerjanya, Znak mempelajari dan berbagi pengalamannya dalam mengobati Covid-19 dengan profesional kesehatan lainnya di Ukraina dan luar negeri.
Sejatinya para dokter dan medis juga tidak bisa lepas dari risiko penularan corona.
Oleh karena itu Znak dan rekan-rekan dokter berusaha tetap membantu pasien sekaligus melindungi diri sendiri.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)