Rusuh di Amerika Serikat
1 dari 4 Polisi yang Didakwa atas Kematian George Floyd Dibebaskan, dengan Jaminan Rp 10,6 M
Mantan perwira polisi Minneapolis Thomas Lane, satu di antara empat polisi yang didakwa atas kematian George Floyd telah dibebaskan dari penjara.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
bunga pradipta p
Lebih lanjut, para pengkritik menunjuk pada penggunaan gas air mata, peluru karet, dan serangan fisik sebagai contoh penggunaan kekuatan yang berlebihan.
Demonstran Black Live Matter Diperingatkan agar Tetap di Rumah
Di Australia, polisi memperingatkan orang-orang untuk tidak menghadiri demonstrasi Black Live Matter di Sydney, Jumat lalu.
Secara terpisah, Mick Willing, Asisten Komisaris Polisi New South Wales mengatakan, acara tersebut tidak sah karena panitia belum memberitahu polisi sebelumnya.
Sosok George Floyd
Lebih lanjut, George Floyd dikenal sebagai sosok yang penyayang dan baik di mata teman dan keluarganya.
Dikutip dari CNN, George Floyd bekerja di sebuah restoran dan punya reputasi sebagai orang yang selalu membantu siapapun yang kesulitan.
"Mengetahui kakakku adalah untuk mencintai saudaraku," kata Philonise Floyd, adik laki-laki George.
"Dia 'raksasa lembut' dia tidak menyakiti siapa pun," ujarnya.

Floyd yang merupakan penduduk asli Houston, tumbuh dan besar di sana dan lulus dari Sekolah Menengah Jack Yates tempat ia bermain sepakbola.
Dia pindah ke Minnesota untuk bekerja dan mengendarai truk, menurut teman dan mantan pemain NBA, Stephen Jackson.
"Dia tahu dia harus pindah untuk menjadi yang terbaik," tulis Jackson di Instagram.
"Perbedaan antara saya dan kawan adalah saya memiliki lebih banyak peluang daripada dia," tulis Jackson, yang memenangkan kejuaraan bersama San Antonio Spurs pada 2003 silam.
Baca: George Floyd Meninggal Diinjak Polisi, Keluarga Tuntut 4 Polisi yang Diam: Dihukum Layaknya Pembunuh
Baca: Melemah, Rupiah ke Level Rp 14.715 per Dolar AS pada Kamis Sore
Lebih lanjut, Floyd diketahui bekerja di Divisi Keamanan di Conga Latin Bistro Minneapolis selama lima tahun.
"Dia dicintai oleh semua karyawan dan pelanggan saya," kata Jovanni Thunstrom, bos Floyd.