Kamis, 2 Oktober 2025

Wanita di Jepang Bekukan Masakan Terakhir Mendiang sang Ibu dan Memakannya 5 Tahun Kemudian

Ketakukan untuk tidak bisa makan masakan sang ibu juga dirasakan oleh ayah Reiki. Maka mereka sepakat untuk membekukan masakan terakhir sang ibu.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Kolase Tribunnews/ Oriental daily
Dengan pengolahan yang tepat pada suhu lebih dari 100 derajat Celcius, kerinduan Reiki dan sang ayah terhadap masakan itu bisa terwujud. 

TRIBUNNEWS.COM- Tak ada yang bisa menggantikan kasih sayang seorang ibu, bahkan ketika ia telah tiada.

Ketulusan cinta dan kasih seorang ibu tak akan mudah untuk dilupakan.

Termasuk cita rasa masakan ibu yang penuh dengan bumbu cinta.

Seorang wanita di Jepang kehilangan ibunya secara tragis lima tahun silam.

Dikutip dari Oriental Daily, wanita bernama Takaya Reiki takut melupakan rasa masakan mendiang ibunya.

Baca: Jalankan Praktik Yamikin Hingga Ajak Peminjam Uang Berhubungan Badan, Pria Jepang Ditangkap Polisi

Baca: Sayonara, Selamat Jalan Wasao, Anjing Imut, Lucu Nan Menggemaskan dari Jepang

Ketakutannya itu membuat Reiki sengaja membekukan masakan terakhir sang ibu sebelum meninggal dunia.

Wanita berusia 25 tahun itu menyimpan sekotak bubur daging babi buatan sang ibu ke dalam freezer.

Tepat di hari meninggalnya sang ibu, Reiki sudah berdiskusi menu makan malam apa yang akan mereka santap.

Reiki sangat menginginkan makan bubur daging babi sepulang sekolah.

Namun takdir berkata lain, sesampainya di rumah Reiki menemukan sang ibu telah terbujur lemas di di rumah mereka.

Reiki dan ayahnya juga sempat membawa sang ibu ke rumah sakit, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.

Ibu Reiki meninggal karena pendarahan subarakhnoid.

Bubur daging babi yang dibekukan 5 tahun
Bubur daging babi yang dibekukan 5 tahun (Oriental daily)

Ketakukan untuk tidak bisa makan masakan sang ibu juga dirasakan oleh ayah Reiki.

Maka mereka sepakat untuk membekukan masakan terakhir sang ibu.

Diberitakan World of buzz, sebuah program televisi Jepang membantu Reiki dan sang ayah agar bisa menikmati masaka terakhir ibunya.

Melalui program tersebut, seorang profesor biologi memeriksa kandungan bubur daging babi beku itu.

Dari pemeriksaan, ternyata makanan itu sudah memiliki beberapa tanda adhesi mikroba.

Meski begitu, masih ada kemungkinan agar bubur daging babi itu bisa aman dikonsumsi.

Eksrpresi Reiki dan ayahnya saat melihat bubur daging babi yang telah diolah kembali
Eksrpresi Reiki dan ayahnya saat melihat bubur daging babi yang telah diolah kembali (Oriental daily)

Baca: Ternyata Begini Cara Mudah Membuat Bubur Sumsum Tidak Menggumpal dan Tidak Berminyak

Baca: Burung Inko Kini Viral di Jepang, Pandai Menyanyikan Lagu Musisi Terkenal

Penampakan bubur daging babi yang telah diolah kembali
Penampakan bubur daging babi yang telah diolah kembali (Oriental daily)

Dengan pengolahan yang tepat pada suhu lebih dari 100 derajat Celcius, kerinduan Reiki dan sang ayah terhadap masakan itu bisa terwujud.

Dibantu oleh koki andal, makanan beku itu dicarikan terlebih dahulu.

Setelah cair ditambahkanlah jahe dan bawang untuk mengembalikan cita rasa bubur.

Bubur siap disantap, saat mencicipinya Reiki dan ayahnya menangis.

"Enak, rasanya bear-benar seperti ibu yang memasaknya," ujar Reiki.

Sambil menangis, sang ayah hanya bisa berkata,"Setelah 5 tahun.."

Reiki tak kuasa menahan tangisnya
Reiki tak kuasa menahan tangisnya (Oriental daily)

Baca: Oposisi Jepang Pertanyakan Anggaran Promosi 1,7 Triliun Yen

Baca: Pria Menyamar Jadi Wanita Layani Lelaki Hidung Belang, Matikan Lampu Saat Kencan di Kamar

(Tribunnews.com/Bunga)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved