Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Dinasihati WHO Agar Perkecil Penularan Wabah, Brasil Malah Ancam Akan Keluar dari Anggota WHO

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengancam akan keluar dari WHO, setelah diperingatkan risiko wabah corona bila negara dibuka terlalu cepat.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TARSO SARRAF / AFP
Petugas kesehatan dari layanan tanggap darurat medis membawa Eladio Lopes Brasil (79), yang terinfeksi virus corona baru, dengan tandu yang akan dipindahkan dengan kapal ambulans dari komunitas Portel ke rumah sakit di Breves, di pulau Marajo, negara bagian Para, Brasil, pada 25 Mei 2020. Layanan kapal ambulan memungkinkan pasien COVID-19 yang kritis dipindahkan di daerah yang sangat terpencil yang dikelilingi oleh air di Brasil. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengancam akan menarik keanggotaan negaranya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setelah diperingatkan tentang risiko pembukaan negara terlalu cepat.

WHO menghimbau demikian karena Brasil saat ini masih mengalami lonjakan kematian dan kasus infeksi Covid-19.

Bahkan angka infeksinya ada di posisi kedua terbanyak di dunia sementara kasus kematiannya telah melampaui Italia di posisi ketiga.

Presiden Bolsonaro mengatakan bahwa dia mengikuti langkah yang dilakukan AS.

"Saya memberi tahu Anda sekarang, Amerika Serikat meninggalkan WHO dan kami sedang mempelajari itu, di masa depan," kata Bolsonaro kepada wartawan di luar istana kepresidenan, Jumat (5/6/2020) dikutip dari Al Jazeera

"Entah WHO bekerja tanpa bias ideologis atau kita pergi juga," tambahnya.

Baca: Wabah Corona Belum Selesai, WHO Umumkan Munculnya Wabah Virus Mematikan Lain

Baca: WHO Lanjutkan Studi Hidroksiklorokuin untuk Mengobati Covid-19

Favela Brasilandia yang terlihat sangat padat untuk tempat tinggal.
Favela Brasilandia yang terlihat sangat padat untuk tempat tinggal. (Sky News)

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump bulan lalu mengatakan akan mengakhiri hubungan dengan WHO.

Trump menuduh organisasi PBB ini bersifat china-sentris dan menutupi fakta sebenarnya dari angka kasus di negara tersebut.

Bolsonaro selama ini dikenal mengikuti ideologi-ideologi Trump.

Bahkan hampir semua tanggapannya pada pandemi seperti sikap meremehkan bahaya virus, melawan protokol jarak sosial, hingga mempromosikan obat anti-malaria seperti yang dilakukan presiden AS.

Presiden Brasil mengancam akan keluar dari keanggotaan WHO setelah mengumumkan kasus kematiannya telah melebihi Italia.

Tepatnya ada di belakang AS dan Inggris.

Worldometers pada Minggu (7/6/2020) mencatat 36.044 kematian di Brasil dan 676.494 kasus infeksi.

Tajuk dalam harian lokal, Folha de S Paulo, menyoroti angka ini karena pengumumannya tepat 100 hari setelah Bolsonaro mengatakan virus corona hanya 'flu kecil'.

Presiden Brasil Dukung Demo Anti-Karantina pada Pemerintahan dan Serukan Kudeta Militer
Presiden Brasil Dukung Demo Anti-Karantina pada Pemerintahan dan Serukan Kudeta Militer (Ruptly)

Faktanya saat ini setiap menit virus itu merenggut nyawa warga Brasil.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved