Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

AS 'Dibayangi' Gelombang Kedua Covid-19 di Tengah Meluasnya Aksi Protes Atas Kematian George Floyd

Meskipun pengunjuk rasa telah mengenakan masker, tetap saja kerumunan besar sulit melaksanakan physical distancing.

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AFP/Apu Gomes
Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Long Beach, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Apu Gomes 

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ahli Bedah Umum Amerika Serikat Dr Jerome Adams memeringatkan ancaman gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat dari demonstrasi kematian George Floyd yang membuat ribuan orang turun ke jalan dan berkumpul dalam jarak dekat.

Meskipun pengunjuk rasa telah mengenakan masker, tetap saja kerumunan besar sulit melaksanakan physical distancing.

Baca: PBB Soroti Rasisme yang Memicu Kerusuhan di Amerika

Baca: Korban Meninggal Lebih dari 30 Ribu, Brasil jadi Negara Amerika Latin Paling Parah Akibat Covid-19

"Saya khawatir terhadap konsekuensi kesehatan masyarakat, baik individu dan institusi serta orang-orang yang protes dengan cara yang berbahaya bagi diri mereka sendiri dan bagi kelompok mereka," kata Adams kepada Politico dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Senin (1/6/2020).

"Berdasarkan cara penyebaran penyakit, ada setiap alasan untuk berharap bahwa kita akan melihat cluster baru dan berpotensi wabah baru bergerak maju," tambahnya.

BACA SELENGKAPNYA DI SINI>>>

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved