Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Covid-19: Bandara di India Kacau setelah Penerbangan Domestik Dibuka

Media lokal India mengatakan hampir 100 penerbangan dibatalkan, dan ada banyak penerbangan yang lepas landas.

MiniTime
Ilustrasi Pesawat Melewati Samudra Pasifik - Covid-19: Bandara di India Kacau setelah Penerbangan Domestik Dibuka 

TRIBUNNEWS.COM - Bandar udara di India kacau setelah pemerintah mengumumkan membuka kembali penerbangan domestik.

Dari foto yang beredar, terlihat antrian panjang calon penumpang pesawat.

Sebelumnya, selama dua bulan lalu, India memberlakukan lockdown dan membatasi berbagai pergerakan masyarakat demi menekan penyebaran virus corona.

Lebih lanjut, media lokal mengatakan hampir 100 penerbangan dibatalkan, dan ada banyak penerbangan yang lepas landas.

Dikutip Tribunnews dari BBC, negara bagian Maharashtra, yang memiliki jumlah kasus Covid-19 tertinggi di India, mengatakan hanya mengizinkan 50 penerbangan dalam satu hari.

Diketahui, kebijakan tersebut menyebabkan beberapa pembatalan penerbangan domestik.

Baca: Jepang Perluas Larangan Masuk Pengunjung dari India dan 10 Negara Lainnya

Baca: Habisi Istrinya, Pria di India Ini Lepaskan Ular Berbisa ke dalam Kamar

Penumpang yang marah mengatakan mereka mengklaim tidak diberitahu sebelumnya.

"Penerbangan kami dibatalkan dan tidak ada yang menjawab kami di meja bantuan," ungkap seorang penumpang di kota selatan Chennai mengatakan kepada kantor berita ANI.

"Kami tidak tahu harus berbuat apa sekarang," tambahnya.

Calon penumpang tersebut mengatakan, dia dan keluarganya berada di kota itu sejak 15 Maret 2020 lalu.

Mereka akhirnya dapat memesan tiket untuk terbang kembali ke rumah mereka di Mumbai, Ibu Kota negara bagian Maharashtra.

Lebih lanjut, mereka menegaskan, hanya mengetahui tentang pembatalan setelah tiba di bandara.

Keluhan Diunggah ke Twitter

Secara terpisah, di laman Twitter, para calon penumpang mengunggah keluhan mereka.

Beberapa calon penumpang mengatakan, maskapai nasional Air India, tidak memberi tahu mereka tentang pembatalan, dan telah mencampurkan jadwal keberangkatan.

Yang lain mengatakan mereka hanya mengetahui pembatalan setelah sudah menunggu berjam-jam di antrian untuk memasuki bandara.

Langkah-langkah Pencegahan Covid-19

Sebagai catatan, India sudah berusaha meningkatkan langkah-langkah pencegahan sebelum melanjutkan penerbangan domestik.

Petugas keamanan pun memeriksa suhu setiap penumpang.

Selain itu, petugas keamanan juga memverifikasi bahwa para penumpang telah mengunduh aplikasi pelacakan Covid-19 milik pemerintah, Aarogya Setu.

Selain itu, langkah-langkah lain termasuk disinfektan sepatu dan koper juga dilakukan.

Virus Corona di India

Lebih lanjut, India telah mencatat l 145.456 kasus Covid-19 sejauh ini.

Sedangkan untuk kematian yang dilaporkan mencapai 4.172 jiwa, dengan total 70.706 pasien yang sembuh.

Meski virus corona tercatat pertama kali di Wuhan, China, tapi kini Amerika Serikat (AS) menjadi urutan pertama yang memiliki jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia.

Menurut data terbaru di worldometers.info, total kasus virus corona di AS telah menembus angka 1.706.226 pasien.

Lebih jauh, China yang merupakan pusat wabah virus corona pertama kali dideteksi, berada di posisi ke-14.

China mencatat enam kasus baru, sehingga total 82.992 orang telah terinfeksi.

Setidaknya ada 210 negara atau kawasan yang terinfeksi virus corona, ditambah dua kasus dari kapal pesiar, yakni Diamond Princess dan MS Zaandam.

Adapun virus corona kini telah menjangkiti setidaknya 5.591.668 orang di dunia.

Warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 2.367.961 pasien, sedangkan 347.944 orang dinyatakan meninggal dunia.

Baca: Sri Prakash Lohia, Pria asal India yang Sukses Jadi Orang Terkaya Ketiga di Indonesia

Baca: Penerbangan Domestik India akan Dibuka, Meski Infeksi Covid-19 Meningkat

Sebagai catatan, India mulai melonggarkan lockdown nasional yang diberlakukan pada 25 Maret 2020 lalu.

Sebelumnya, saat lockdown berlangsung, pemerintah membuat kereta penumpang dan penerbangan ditangguhkan.

Sebagian besar bisnis diminta untuk menutup atau beroperasi hanya dengan staf yang bekerja dari rumah.

Hanya mereka yang 'digolongkan penting', seperti layanan kesehatan, pasokan makanan, layanan pemerintah, dan media yang diizinkan melakukan perjalanna selama lockdown.

Tapi sekarang, banyak dari pembatasan ini telah dicabut di daerah yang tidak dianggap sebagai hotspot.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved