Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Staf Senior AS Pakai Masker 'Made in Taiwan', Sinyal Kemenangan Diplomatik Taiwan Atas China?

Dipakainya masker itu sebagai pelindung pernafasan bagi staf senior Gedung Putih menandakan bentuk pernyataan politik.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Washington Times/AP Photo/Carolyn Kaster, File
Gedung putih 

Negeri tirai bambu ini menganggap Taiwan masih menjadi wilayahnya.

Namun sejak Taiwan secara efektif menangani virus corona, negara-negara lain termasuk AS, telah menyerukan agar negara itu kembali bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai negara pengamat.

Hal ini pun didukung pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters yang berpendapat bahwa mengundang Taiwan kembali ke WHO adalah 'hal yang logis'.

"Mereka punya sesuatu untuk diajarkan kepada dunia dan setiap negara, termasuk China yang tentunya ingin tahu rahasia kesuksesan mereka," kata Peters.

Menanggapi wacana ini, seorang juru bicara pemerintah China memperingatkan Selandia Baru untuk berhenti menyebarkan desas-desus dan menciptakan masalah.

Sementara itu, Menlu Taiwan Joseph Wu mengatakan bahwa ajakan ini menjadi sinyal positif bahwa ada lebih banyak negara yang akan berbicara untuk Taiwan.

"Mereka tidak mundur menghadapi tekanan China," tegas Wu.

Kendati demikian ia menambahkan, kecil kemungkinan Taiwan akan diundang untuk menghadiri agenda yang diadakan Majelis Kesehatan Dunia sebagai badan pembuat keputusan WHO.

"Organisasi Kesehatan Dunia, terutama sekretariatnya, tampaknya memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pihak berwenang China," kata Wu.

Menurut data dari Johns Hopkins University, pada 19 Mei lalu, Taiwan hanya memiliki 440 kasus corona dan 7 kematian.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved