Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

AS Kirim 200 Ventilator ke Rusia Bantu Krisis Pandemi Corona, Harap Hubungan 2 Negara Lebih Baik

Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump meminta bantuan di tengah meningkatnya krisis pandemi corona.

Editor: Ifa Nabila
AFP
Gambar wajah Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) pada Boneka Matryoshka Rusia terlihat dijual di flea market di Moskow, Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan mengirim 200 ventilator ke Rusia mengingat krisis pandemi corona yang tengah dihadapi.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui panggilan telepon dengan Presiden AS Donald Trump.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, dalam percakapan telepon tersebut, Putin meminta bantuan kepada Trump.

Dikutip Tribunnews dari CNBC, AS kabarnya akan mengirim ventilator ke Rusia pekan ini.

Lebih lanjut, terkait permintan ventilator Rusia, Juru bicara Gedung Putih memberikan keterangan.

"Menanggapi permintaan bantuan Presiden Putin, Presiden Trump menawarkan untuk menyumbangkan dan mengirimkan 200 ventilator kepada Rusia," kata Juru bicara tersebut.

"50 ventilator pertama sedang diproduksi oleh pabrikan di AS, dan diharapkan siap untuk pengiriman 20 Mei 2020," tambah juru bicara itu.

Baca: Kabar Gembira di Tengah Pandemi, AIRCOV-19 Ventilator Berbiaya Rendah

Baca: Banyak Warga yang Terinfeksi Covid-19 di Rusia Namun Angka Kematian Sangat Rendah

Meningkatkan Hubungan AS-Rusia

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, pada Juli 2018.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, pada Juli 2018. (Chris McGrath/Getty Images)

Di saat bersamaan, AS mengatakan pengiriman bantuan medis ke Rusia merupakan bagian dari langkah yang diambil untuk membantu sekutu globalnya.

Selain itu, AS juga berharap ada peningkatan hubungan antara AS-Rusia, yang telah tegang dalam beberapa tahun terakhir.

Mengingat sebelumnya, pada 2014 soal pencaplokan Krimea dari Ukraina dan ikut campur dalam Pemilihan AS (2016).

Keduanya mendapat kecaman internasional dan menyebabkan Rusia mendapat sanksi ekonomi.

"Amerika Serikat berharap hubungan lebih baik dengan Rusia di banyak bidang dan pintu dialog tetap terbuka," ungkap Juru bicara itu.

"Kita smeua harus bekerja bersama untuk mengatasi ancaan yang tidak mengenal batas ini," katanya.

"Amerika Serikat dan Rusia tleah memberikan bantuan kemanusiaan satu sama lain selama masa kriris dan tidak diragukan lagi akan melakukannya lagi di masa depan," papar Juru bicara tersebut.

Baca: PMI Bakal Salurkan Bantuan Ventilator dari Gesit Foundation

Baca: Jokowi Minta Alat Tes PCR hingga Ventilator Buatan Lokal Segera Diproduksi Secara Massal

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved