Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Pandemi Corona Tingkatkan Rasisme pada Umat Muslim di India, Dilarang Azan hingga Pemboikotan

Partai politik India menyoroti video viral bernada rasis dari salah satu anggotanya yang mengatakan untuk tidak membeli sayuran dari pedagang Muslim

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
RAJAT GUPTA/EPA-EFE
Lebih dari 1.000 peserta tabligh akbar yang digelar di Nizamuddin, New Delhi, India, dipindahkan dari lokasi, dan 24 di antaranya positif terinfeksi virus corona. Tabligh akbar ini digelar pada 31 Maret 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai politik nasionalis di India, Partai Bharatiya Janata (BJP) menyoroti sebuah video viral salah satu anggotanya yang dinilai rasis kepada Muslim.

Di dalam rekaman itu, legislator Suresh Tiwari dari kota Deoria di negara bagian utara Uttar Pradesh mengatakan untuk tidak membeli sayuran dari pedagang Muslim.

"Ingat satu hal. Saya memberi tahu semua orang secara terbuka. Tidak perlu membeli sayuran dari 'miyans' (Muslim)," katanya dalam video dikutip dari Al Jazeera

Baca: Update Corona Global 30 April 2020: Kasus di Spanyol Tembus 236.899, 132 Ribu Orang Sembuh

Baca: Mengenal Wildlife SOS, Rumah Sakit Khusus Gajah Pertama di India

Sebelumnya, India termasuk wilayah Asia dengan jumlah infeksi Covid-19 yang banyak.

Menurut Worldometers, pada Kamis (30/4/2020) ini jumlah kasus infeksinya sudah mencapai 33.062.

Sementara ada 1.079 korban jiwa dan 8.437 orang yang sembuh.

Jauh sebelum ini pemerintah India telah melakukan lockdown untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

Pekerja kota yang mengenakan pakaian hazmat berjalan di daerah residensial untuk survei kesehatan dari pintu ke pintu rumah warga, selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Kolkata. India. Rabu (29/4/2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR)
Pekerja kota yang mengenakan pakaian hazmat berjalan di daerah residensial untuk survei kesehatan dari pintu ke pintu rumah warga, selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Kolkata. India. Rabu (29/4/2020). (AFP/DIBYANGSHU SARKAR)

Akibatnya jutaan orang di India harus kehilangan pekerjaan dan kelaparan, kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perihal video itu, BJP bertanya kepada Tiwari terkait pernyataannya itu.

Sebab setelah viral pada Selasa lalu, banyak orang yang meradang akibatnya.

Menurut laporan dari Hindustan Times, Tiwari berdalih pernyataannya itu dimaksudkan tindak pencegahan pada penularan corona.

"Pada 18 April, saya membagikan masker di antara orang-orang di Deoria ketika orang-orang mengeluh bahwa Tabligh Akbar menyebarkan infeksi."

"Banyak dari mereka khawatir bahwa pedagang Muslim menginfeksi sayuran dengan droplet-nya," katanya kepada surat kabar itu.

Baca: Terbukti Efektif saat Digunakan Pada Monyet, Vaksin Oxford Corona Menuju Produksi Massal di India

Baca: Dikarantina Sendirian di Sekolah Karena Corona, Wanita India Digerayangi 3 Lelaki

Tiwari merasa tidak salah mengatakan hal itu karena hanya bermaksud menghimbau.

"Sebagai MLA yang bertanggung jawab, saya meminta mereka untuk tidak main hakim sendiri untuk menangani situasi tetapi hanya berhenti membeli sayuran dari mereka (Muslim)."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved