Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Kanada Kedatangan Impor 1 Juta Masker dari China, Tapi Tidak Bisa Digunakan

Karena itu, otoritas setempat tengah mempertimbangkan untuk mengalihkan barang itu bagi para pekerja yang berada di sektor non-medis

Frederic J. BROWN / AFP
ILUSTRASI MASKER - Seorang pelancong internasional yang mengenakan masker di Bandara Internasional Los Angeles (LAX) pada 12 Maret 2020 sehari sebelum larangan bepergian penerbangan AS pada 26 negara Eropa sebagai bentuk pencegahan berkelanjutan terkait virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Kanada kedatangan impor masker jenis KN95 dari China.

Namun ternyata impor masker sebanyak 1 juta unit itu tidak bisa digunakan lantaran tidak sesuai standar.

Baca: Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Solo dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans

Melansir Kompas.com, Negeri "Mapple" itu terpaksa tidak bisa membagikan penutup wajah bagi para tenaga medis yang bertugas di garis depan di tengah Covid-19.

Badan Kesehatan Publik Kanada mengidentifikasi "ada 1 juta masker KN95 yang tidak sesuai dengan spesifikasi dengan aturan kesehatan".

"Barang ini tidak didistribusikan ke berbagai daerah untuk kebutuhan pekerja kesehatan," kata juru bicara dinas itu dilansir AFP Jumat (24/4/2020).

Karena itu, otoritas setempat tengah mempertimbangkan untuk mengalihkan barang itu bagi para pekerja yang berada di sektor non-medis.

Masker KN95 yang diproduksi di China mempunyai kemiripan dengan model N95 maupun FFP2 yang lebih umum digunakan di negara Eropa.

"Kebanyakan suplai dunia diproduksi di China. Jadi memindahkan material dari negara itu sangat kompleks," ujar Menteri Pengadaan dan Layanan Umum, Anita Anand.

Relasi antara Ottawa dengan Beijing memanas sejak penangkapan Meng Wanzhou, petinggi raksasa telekomunikasi Huawei pada Desember 2018 di Vancouver.

Anand melanjutkan, jutaan masker jenis N95 maupun respirator saat ini berada dalam fokus penelitian badan kesehatan mereka.

Sementara itu, produksi domestik penutup wajah maupun suplai medis lain dipercepat, di mana pemerintah memberi kontrak bagi tiga perusahaan lain.

Harapannya, negara yang bertetangga dengan Amerika Serikat (AS) tersebut bisa memproduksi setidaknya 16 juta unit pelindung wajah medis.

Dalam rilisnya, General Motors menerangkan bakal memulai produksi satu juta masker per bulan di pabrik perakitan Ottawa, yang sempat ditutup pada Desember 2019.

Kepala serikat pekerja, Jerry Dias, menerangkan dia begitu senang ketika 50 mantan staf dipanggil kembali untuk membantu produksi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved